Bupati Kupang: Cuma Setan Yang Protes Program Taman Eden
Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, menegaskan cuma setan saja yang memprotes program Taman Eden yang dicanangkan di tiap desa di Kabupaten Kupang.
Penulis: Julius Akoit | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, menegaskan cuma setan saja yang memprotes program Taman Eden yang dicanangkan di tiap desa di Kabupaten Kupang.
"Menanam dan membuat Taman Eden itu, perintah dari Tuhan Allah. Coba baca di Kitab Suci. Jadi ini bukan perintah Rambut Putih (Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, Red) tetapi perintah Allah yang sudah tercantum dalam Kitab Suci. Jadi kalau banyak orang luar protes program Taman Eden, berarti itu protes dari setan," jelas Titu Eki, dalam jumpa pers dengan para wartawan di ruang kerjanya, Selasa (13/9/2016) siang.
Ia mengaku sangat kesal atas penolakan orang-orang yang mengaku pengamat berintelektual namun cuma bisa omong banyak tanpa berbuat sesuatu bagi rakyat Kabupaten Kupang.
Yang dimaksud dengan Taman Eden, kata Titu Eki, kepala desa dan masyarakat menyiapkan sebuah lahan minimal seluas 30 hektar untuk dijadikan ladang untuk bertanam sayuran, buah-buahan, palawija seperti jagung dan kacang-kacangan, kolam ikan, beternak sapi dan kambing. Dan didukung sebuah embung-embung sebagai lumbung air bagi Taman Eden itu.
"Mungkin tahun pertama dibuka 1 hektar. Tahun berikut bertambah 2 atau 3 hektar. Dan selanjutnya mencapai 30 hektar. Itu semua untuk kesejahteraan rakyat. Bukan untuk kasih bupati," tandas Titu Eki.
Ia mengatakan mulai tahun depan, ia akan membuat lomba Taman Eden antar desa. Desa yang bisa mengelola Taman Eden, akan diberi hadiah suntikan modal untuk menyukseskan program Taman Eden.
"Tahun ini saya akan siapkan vibro dan loader untuk membuat embung-embung di desa yang hendak membikin Taman Eden," katanya.
Ketika disinggung soal protes sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kupang atas persetujuannya membolehkan para kepala desa menggunakan sedikit uang dari Dana Desa untuk menyukseskan program Taman Eden, Titu Eki mengatakan ia tidak peduli dan tidak akan terusik sedikitpun.
"Silahkan dia (oknum anggota Dewan, Red) omong dan protes di sana-sini. Beta tetap kerja. Beta biarkan saja dia omong sampai panas. Kalau dia mau, datang ketemu beta untuk berdebat," tandas Titu Eki.
Ia mengibaratkan protes orang-orang intelektual itu seperti burung yang berkeciau dan teriak sana-sini untuk minta makan. Kalau sudah kasih makan kenyang pasti tidak akan protes sana-sini lagi.
Sebelumnya Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kupang, Anton Natun, memprotes kebijakan Titu Eki, membolehkan para kades untuk menggunakan sedikit uang dari dana desa untuk menyukseskan Program Taman Eden.
"Bupati tidak boleh mengintervensi para kades untuk mengelola dana desa. Itu tidak benar dan tidak dibolehkan menurut aturan. Bupati tidak punya kewenangan. Itu wewenang kades dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)," tandas Natun.*