Breaking News

Elma Theana: Saya Malu, Pokoknya Kami Berhubungan dengan Sesuatu yang Gaib

Sebuah kalimat pernyataan dari Elma Theana mengambil hikmah dari peristiwa yang ia alami di masa lalunya.

Editor: Alfred Dama
TRIBUNNEWS.COM/Regina Kunthi Rosary
Elma Theana ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2016). 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- "... Itu aib juga, saya malu. Pokoknya, kami memang berhubungan dengan sesuatu yang gaib di sana, di mana ternyata, begitu saya tahu, kita nggak boleh terlibat urusan gaib. Itu urusan Allah. Kita tidak boleh berkolaborasi dengan jin...."

Sebuah kalimat pernyataan dari Elma Theana mengambil hikmah dari peristiwa yang ia alami di masa lalunya.

Bila dulu ia menganggap Gatot Brajamusti paling utama, paling hebat dan tak ada duanya, kini setelah beberapa tahun tersadar bertepatan dengan penangkapan Gatot, ia buka suara.

"Saya menyadari, setelah keluar dari sana (padepokan), saya melihat memang (ajaran Gatot) tidak sesuai dengan akidah, banyak penyimpangan," ujar Elma ketika ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2016).

Namun, Elma enggan menjelaskan lebih jauh seperti apa penyimpangan yang ia maksud.

"Tidak perlu mendetaillah. Cukup saya ajalah yang tahu," ucapnya.

Elma juga menolak memberi contoh terkait hal itu.

Ia hanya menegaskan bahwa mereka yang tergabung dalam padepokan Gatot berhubungan dengan sesuatu yang gaib, yang sesungguhnya dilarang oleh agama.

"Nggak usahlah (beri contoh). Itu aib juga, saya malu. Pokoknya, kami memang berhubungan dengan sesuatu yang gaib di sana, di mana ternyata, begitu saya tahu, kita nggak boleh terlibat urusan gaib. Itu urusan Allah. Kita tidak boleh berkolaborasi dengan jin. Ternyata, yang saya tahu," tutur Elma.

Elma memang sempat rajin bertandang ke padepokan milik Gatot selama sembilan tahun.

Namun, Elma mengaku hanya secara intensif tinggal di padepokan Gatot selama tiga bulan.

Setelahnya, lantaran Gatot lebih fokus pada Reza Artamevia yang kemudian datang, Elma pun tak lagi tinggal di sana kendati masih kerap bertandang.

Kayak kena pelet

Seperti dikutip dari Tabloidnova.com, Elma Theana 9 tahun berguru di Padepokan Brajamusti. Selama itu ia merasa tak ada yang aneh dengan Gatot Brajamusti.

Bahkan, selama itu pula, ia memuja apa saja yang dilakukan oleh Gatot.

Selama berguru di sana, Elma sama sekali tak peduli kata orang tentang dirinya. Mulai dari pendapat keluarga hingga suaminya.

Tak heran, sikap keras Elma membela Gatot membuat sebagian orang mengira Elma dipelet. Salah satunya perkataan adik Elma Tiana, Sonny Setiawan.

"Mungkin, menurut adik saya, saya kayak dipelet. Pokoknya kalau ditanya guru, 'ah enggak ada yang lebih baik dari beliau'. 'Enggak ada ilmu yang lebih tinggi dari beliau'. Kalau ada yang menyinggung beliau, saya akan marah," kata Elma saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.

Adik laki-laki Elma, Sonny mengaku sempat kaget dengan kondisi rumah Gatot yang selama ini disebut sebagai padepokan.

Sebab, rumah mewah itu jauh sekali dari kesan padepokan dimana terdapat musala dan santri yang mengaji.

Sebaliknya, padepokan itu malah riuh dengan suara orang-orang bernyanyi karaoke dan bermain biliar. Apa kata Elma?

"Ya yang diceritakan adik saya dan kakak saya. Maksudnya nyanyi-nyanyi, beliau memang seniman suka nyanyi dan main gitar. Ya sekadar hiburan saja. Beliau bukan seorang yang bisa ceramah."

"Tapi kalau personal ya enak. Dia lebih kepada perorangan. Kalau sekarang kasusnya beredar gini," kata Elma.(Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved