Tepis Persepsi Negatif Pijat Refleksi

Tujuannya memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan. Irama musik instrumentalia dihadirkan guna menciptakan suasana rileks. Pelanggan pun

Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/APOLONIA MATILDE DHIU
Para terapis di Kaki-Ko Pijat refleksy 

POS KUPANG.COM -- Setiap terapis memiliki standar operasional prosedur (SOP) masing-masing.

Tujuannya memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan. Irama musik instrumentalia dihadirkan guna menciptakan suasana rileks. Pelanggan pun disuguhi minuman jahe atau air putih.

Pemilik Kaki-Ko Pijat Reflexy, Rini Duma, yang ditemui Pos Kupang di tempat pijat tersebut, Kamis pekan lalu, mengatakan, ia baru pindah ke Kupang.

Sebelumnya ini berdomisili di Jakarta. Ia melihat di Kota Kupang masih banyak peluang usaha, termasuk jasa pijat refleksi. Apalagi, Kota Kupang sedang berkembang dan rata-rata penghuninya pegawai negeri sipil dan swasta sehingga tingkat kesibukannya tinggi.

Rini mengatakan, terapi Kaki-Ko ingin mengubah persepsi negatif dari sebagian masyarakat tentang tempat refleksi. Pijat refleksi murni untuk kesehatan yakni memperlancar peredaran darah, menghilangkan rasa pegal dan letih setelah bekerja.

Menurut dia, di Kota Kupang tempat hiburan masih terbatas sehingga dengan adanya bisnis jasa kesehatan diharapkan masyarakat lebih peduli dengan kesehatannya.

"Saya ingin masyarakat mau pijat di tempat yang khusus disiapkan untuk keluarga sehingga saya buka usaha pijat refleksi keluarga. Di sini kami menerima anak-anak mulai dari nol bulan hingga orang dewasa yang memiliki masalah kesehatan," kata Rini.

Rini menjelaskan, ia menyiapkan delapan orang terapis untuk melayani banyak pelanggan yang datang ke tempatya. Ia juga menyiapakan tempat yang besar berlantai tiga. Di lantai satu khusus untuk refleksi, lantai dua tretmen dan lantai tiga untuk lulur perempuan.

"Kami menjawab kebutuhan perempuan bahwa tidak hanya refleksi dan pijat, tetapi juga untuk perawatan kewanitan seperti lulur, totok wajah dan aercandel. Baru-baru mau menambah lagi pijat pasca melahirkan dan pemijatan habis masa nifas sehingga ibu lebih rileks. Juga pijat payudara untuk memperlancar ASI (Air Susu Ibu)," jelas Rini.

Ia mengatakan, agar pelanggan rutin datang ke tempatnya, maka para terapis selalu menjalin kontak dengan pelanggan. Untuk pijat refleksi sangat disarankan sebulan dua kali. Bahkan lebih bagus lagi jika dilakukan rutin empat kali sebulan.

Ia mengakui, tujuan utama bukan untuk kesembuhan, tetapi demi melancarkan peredaran darah.

"Saya saksikan sendiri saat habis melahirkan, kaki saya kena lantai dingin, begitu dipijat oleh terapis tidak ada keluhan dingin lagi," demikian Rini. (nia/ira)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved