Pijat Refleksi untuk Kesegaran Tubuh
Pijat refleksi sering dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri atau kepada orang lain di daerah telapak tangan, telapak kaki dengan menekan s
Oleh Lukas M Boleng
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
PENYAKIT manusia sangat variatif dan berkembang seiring perkembangan dunia. Bila manusia tidak selektif dalam menjalani rutinitas kehidupannya, dia akan mudah terkena sakit. Kemampuan manusia dalam beradaptasi terhadap lingkungannya dan mengadopsi modernitas sangat terbatas.
Pijat refleksi sering dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri atau kepada orang lain di daerah telapak tangan, telapak kaki dengan menekan simpul-simpul syaraf yang ada pada daerah tangan dan kaki.
Di Kota Kupang, akhir-akhir ini tumbuh tempat-tempat pijat refleksi dan pijat tradisional. Berkembangnya tempat pijat tradisional sehubungan dengan peluang pasar yang melihat kesibukan masyarakat yang sering mengalami kelelahan fisik setelah melakukan aktivitas. Tujuannya memperlancar peredaran darah akibat dari asam laktat yang berada pada otot-otot aktif dalam melakukan aktivitas.
Suatu keluhan berupa rasa sakit bisa dirasakan dari dalam tubuh manusia itu sendiri, termasuk karena faktor degeneratif atau suatu proses usia fisiologis. Dan ada yang didapatkan dari eksternal tubuh manusia karena adanya kegiatan pengaruh fisik dari lingkungan di mana kita tinggal.
Tampilan tubuh manusia telah melebih ambang batas kemampuan tubuh manusia itu sendiri, baik dari segi intensitas dan kualitas tampilan maupun durasi atau lamanya penampilan. Juga pengulangan yang berakumulasi sekian lama. Sedangkan kemampuan tubuh secara anatomis dan fisiologis semakin bertambahnya usia akan semakin lemah, yang akhirnya menimbulkan berbagai penyakit.
Tujuan pijat refleksi adalah agar seseorang merasakan keadaan segar setelah pemijatan. Banyak pelaku belum menguasai secara pasti mengenai otot dan tendon, ligament dan simpul-simpul syaraf, sehingga dalam pemijatan ada yang merasakan kenyamanan, tetapi banyak juga merasakan sakit di daerah telapak kaki atau tangan setelah dipijat.
Bukan berarti jika seseorang dipijat kuat, baik menggunakan jari tangan maupun alat bantu lainnya seperti kayu atau alat lain dapat menyembuhkan penyakit. Pada saat pasien dipijat, maka dia melakukan kontraksi otot menahan sakit dengan cara menahan napas.
Pada saat kontraksi otot atau menahan napas itu maka tanpa disadari jantung berdebar secara cepat, sekaligus peredarah darah akan berjalan lancar. Untuk memberi gambaran secara umum kepada masyarakat tentang pemijatan, saya memberi penjelasan agar bisa dipahami hal-hal yang berhubungan dengan massage atau pijat.
Pijat dapat diberikan dengan indikasi sebagai berikut; kelelahan sehabis berolahraga atau bekerja, gangguan tidur, cedera, radang kronis, rehabilitasi setelah sembuh dari sakit atau cedera.
Disamping indikasi, perlu diperhatikan adanya kontra indikasi untuk massage, antara lain demam, cedera, radang akut, varises, peradangan pada vena, dan sumbatan vena oleh jendalan darah. Tujuan pemijatan untuk melancarkan peredaran darah, merangsang persyarafan, terutama syaraf tepi untuk meningkatkan kepekaan rangsang, meningkatkan ketegangan otot dan kekenyalan otot untuk mempertinggi daya kerja.
Selain itu, untuk membersihkan dan menghaluskan kulit, mengurangi atau menghilangkan ketegangan syaraf dan mengurangi rasa sakit hingga menidurkan pasien, dan menyembuhkan gangguan kelainan fisik yang disebabkan oleh cedera dan penyakit tertentu.
Pijatan merupakan usaha alternatif dijalankan oleh masyarakat awam dalam mencapai kesembuhan. Seorang pemijat atau dukun pijat bisa melakukan pijatan terhadap segmen tubuh sesuai dengan sakit yang diderita oleh pasien. Pemijatan atau massage yang dilakukan saat ini sama dengan yang dilakukan oleh nenek moyang kita pada masa lampau tanpa mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan zaman.
Pemijatan adalah suatu seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kebugaran, memulihkan cedera, menyembuhkan penyakit, dan mendukung prestasi olahraga atau kerja. Efek mekanis dari gerak tangan ini akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya. Pemijatan dapat diberikan kepada semua orang, laki-laki, perempuan, tua, muda, dewasa dan anak-anak, bahkan juga binatang piaraan.
Pemijatan berkembang terus dengan menggunakan beberapa metode manipulasi yang sangat sederhana dapat dilakukan dengan tekan pelan atau kasar. Dalam beberapa istilah massage antara lain effleurage (menggosok), petrissage (memijat), shaking (menggoncang), memukul (tapotement), menggerus (friction), walken (variasi menggosok), menggetar (vibration), melipat kulit (skin rolling) dan masih banyak manipulasi lainnya yang bisa digunakan dalam pijatan. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemijatan adalah tangan masseur (pemijat laki-laki) dan masseuse (pemijat perempuan).
Tangan merupakan alat yang paling utama untuk pemijatan. Tapak tangan yang ideal adalah yang berotot tebal dan lembut, cukup besar dan lebar, hingga dapat memberikan sentuhan lunak dan hangat. Sebaiknya tapak tangan tidak berkeringat, sebab keringat yang mengucur dari bagian tangan yang lain maupun yang berasal dari tapak tangan sendiri akan sangat mengganggu. (nia)