Taslim Mendesak Aparat Intelijen Lebih Serius Menelisik Gerakan Sel-sel Terorisme di Sumut

Forum alumni kelompok Cipayung yang terdiri dari KAHMI, Forkoma PMKRI, PA GMNI - IKA PMII dan PNPS GMKI

Editor: Dion DB Putra
ISTIMEWA
Hermawi F Taslim 

POS KUPANG.COM, JAKARTA - Peristiwa percobaan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katolik St.Yoseph - Medan Minggu (28/8/2016) pagi mengundang reaksi para aktivis lintas agama.

Forum alumni kelompok Cipayung yang terdiri dari KAHMI, Forkoma PMKRI, PA GMNI - IKA PMII dan PNPS GMKI melalui seorang tokohnya Hermawi Fransiskus Taslim, menegaskan bahwa tidak tempat bagi teroris dalam bentuk apapun di bumi Indonesia.

"Kita terus diuji, Pancasila terus mendapat perlawanan, tapi mudah-mudahan seluruh anak bangsa akan terus bersatu padu melawan segala bentuk terorisme yang bermunculan," kata Taslim dalam rilis yang diterima Pos Kupang, Senin (29/8/2016) pagi.

Berkaitan dengan peristiwa yang baru terjadi di Medan, Taslim yang juga ketua umum Forkoma PMKRI mengatakan telah melakukan serangkaian pembicaraan dengan temannya di forum alumni Cipayung.

"Dan kami sudah sepakat untuk mengondisikan teman-teman di Medan mengantisipasi gerakan teror yang mungkin terjadi ke depan, termasuk pengamanan rumah-rumah ibadah jika diperlukan," kata Taslim.

Taslim yang juga mantan aktivis mahasiswa USU - Medan itu mengakui wilayah Sumatra Utara (Sumut) telah menjadi daerah cermatan forum alumni Cipayung, terutama sejak terjadinya peristiwa SARA di Tanjung Balai bulan lalu.

"Ada fenomena baru di Sumut yang selama ini dikenal sebagai wilayah bebas teror, mengapa tiba-tiba terjadi berbagai peristiwa yang nyaris berurutan, kemarin Tanjung Balai, hari ini Medan," tandasnya.

Padahal, lanjut Taslim, masyarakat Sumut itu hangat menerima bukan hanya suku- suku lain di Indonesia, tapi juga masyarakat dari berbagai negara seperti keturunan India, China dan keturunan Arab. Taslim yang pernah menetap lama di Medan bahkan menyebut Sumut sebagai salah satu surga pluralisme Indonesia.

Selain dengan forum alumni Cipayung, Taslim juga mengaku sudah berkoordinasi dengan teman-temannya di GP Ansor yang akan ikut serta dalam gerakan antisipasi pengamanan Kota Medan dari berbagai bentuk teror.
Pada bagian akhir penjelasannya, Taslim mendesak aparat intelijen untuk lebih serius menelisik gerakan sel-sel terorisme di Sumut demi terciptanya ketenangan dan kenyamanan masyarakat di sana. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved