Yulia dan Yesuar Duta Bahasa NTT
Setelah melewati perjuangan yang melelahkan, Yulia Fesiastri Tahun mahasiswi Politeknik Negeri Kupang dan Yesuar Sabaat alumni Universitas Nusa Cendan
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Setelah melewati perjuangan yang melelahkan, Yulia Fesiastri Tahun mahasiswi Politeknik Negeri Kupang dan Yesuar Sabaat alumni Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang meraih juara lomba pemilihan Duta Bahasa NTT.
Yulia tampil dengan presentase makalah bertopik "Bahasa Indonesia harga mati atau mati harga." Sedangkan Yesuar makalah Yesuar berjudul "Kegalauan Pemuda dalam Pemartabatan Bahasa Indonesia."
Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Propinsi NTT, Haniva Leo, S.Pd, didampingi anggotanya, Ferdinandus Pangkul, S.Pd, mengatakan hal itu Kamis petang (25/8/2016).
Haniva Leo menambahkan, peserta lomba pemilihan Duta Bahasa NTT yang terdaftar sebanyak 32 peserta putra dan putri dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kupang dan NTT.
Para peserta sejak 15 Agustus 2016 mulai mengikuti serangkaian kegiatan seperti tes UKBI (uji kemahiran berbasa Indonesia), psikotes, pembinaan khusus selama dua hari untuk peserta mengikuti materi tentang pengetahuan bahasa dan penyusunan KTI (karyatulis ilmiah) Ada juga acara unjuk bakat seperti menampilkan tarian dan budaya NTT.
"Acara puncak yakni dari 32 peserta itu dipilih 10 besar terbaik untuk menetukan peraih juara. Jadi peraih juara itu masing-masing satu pasang, sehingga total juara sebanyak delapan orang. Hanya pasangan peraih juara I yang akan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti pemilihan duta bahasa tingkat nasional pada tanggal 28 Oktober 2016," kata Haniva Leo.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa NTT, Valentina Lovina Tanate, S.Pd yang ditemui di sela lomba di Hotel Aston, Kupang, menjelaskan, minat mahasiswa dan sarjana di NTT untuk menjadi duta bahasa masih rendah.
Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya jumlah peserta yang mendaftar.
Padahal, kata Valentina, untuk menarik minat dan bakat masyarakat NTT. panitia telah mengsosialisasikan kegiatan ini.
"Kami pasang pamflet di kampus-kampus perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Kupang, dan NTT pada umumnya. Juga di tempat-tempat umum seperti supermarket dan jalan protokol. Tapi hasil akhir hanya 32 orang yang mendaftar. Ini bukti bahwa minat mahasiswa dan sarjana Pembukaan di NTT menjadi duta bahasa masih rendah," kata Valentina. (art)