Toba Bara Mengkaji Diversifikasi Bisnis Listrik
Beberapa negara tujuan ekspor yang kini mereka incar adalah Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan Jepang.
lihat foto
Laporan Wartawan Kontan, Andy Dwijayanto
POS KUPANG. COM, JAKARTA - Harga jual batubara di pasar global yang masih lesu membuat manajemen PT Toba Bara Sejahtera Tbk terus memutar otak agar dapur penghasilan mereka tetap mengepul. Karenanya perusahaan yang dirintis oleh Luhut Binsar Pandjaitan ini berupaya mengais pasar baru untuk menggantikan ekspor ke China yang sedang lesu darah.
Beberapa negara tujuan ekspor yang kini mereka incar adalah Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan Jepang. Di samping itu, perusahaan ini juga terus berupaya melakukan diversifikasi bisnis dengan masuk proyek setrum.
Hal ini diungkapkan Iwan Sanyoto, Head of Investor Relations Toba Bara kepada KONTAN, Kamis (11/8/2016). Pertimbangan masuk bisnis setrum ini lantaran lebih memiliki kepastian penghasilan. Setrum bisa memberikan pendapatan yang stabil selama 25 tahun ke depan sesuai masa perjanjian jual beli listrik atau Power Purchase Agreement dengan PLN. "Kami bisa melihat kira-kira berapa pendapatan yang akan kami terima," lanjutnya.
Saat ini, manajemen emiten dengan kode saham TOBA di Bursa Efek Indonesia tengah fokus menyelesaikan proyek proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut) I berkapasitas 2 x 50 MW di Gorontalo. Rencananya, proyek senilai US$ 200 juta itu sebesar US$ 140 juta atau 70% akan memakai utang bank dan sisanya berasal dari kas internal. Proyek ini digarap anak usaha TOBA, PT Gorontalo Listrik Perdana.
Pandu Sjahrir, Direktur dan Sekretaris Perusahaan TOBA mengakui bisnis energi bisa memberikan kontribusi yang menjanjikan di masa mendatang. Karenanya TOBA akan mengoptimalkan kesempatan untuk masuk bisnis ini.*
