Harganas 2016 di Kupang NTT
Minimnya Akses Pelayanan Hambat Pelaksanaan KB
Kepala BKKBN NTT, Kresaputra,SH,MSi mengatakan salah satu kendala pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di NTT adalah minimnya akses pelayanan.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: omdsmy_novemy_leo
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Hermina Pello dan Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT, Kresaputra,SH,MSi mengatakan, salah satu kendala pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di NTT adalah minimnya akses pelayanan.
"Akses ini menyangkut informasi maupun keterjangkauan pelayanan KB," kata Kresaputra kepada Pos Kupang di sela-sela acara Pembukaan Pameran dan Gelar Dagang Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIII di Kupang, Rabu (27/7/2016).
"Dari hasil survei pencapaian sekitar 43 persen, sementara dalam laporan kami di BKKBN pencapaian program KB telah mencapi 50-an persen," kata Kresaputra.
Menurut Kresaputra, NTT ditetapkan sebagai satu dari 10 provinsi penyangga program KB nasional. "Penyangga karena memang penduduk kita (NTT) terbesar kedua di Indonesia Timur setelah Provinsi Sulawesi Selatan. Dari sisi ini maka kita harus genjot program KB. Kalau kita tidak genjot maka akan berpengaruh secara nasional," katanya.
Kepala BKKBN Pusat, Dr. Surya Chandra Surapaty, MPH Ph.D mengharapkan pencapaian progam KB di NTT semakin membaik. "Kita harapkan ke depan program KB di NTT bisa lebih sukses lagi," kata Surya.
Surya mengatakan, tugas BKKBN bersama seluruh pemangku kepentingan terkait di negeri ini adalah menurunkan angka kelahiran total dari posisi nasional 2,6 anak per wanita usia subur menjadi 2,1 anak sehingga penduduk bisa tumbuh seimbang.
"Tetapi kalau lebih dari 2,1 maka akan terjadi ledakan penduduk," katanya.
Surya juga menyinggung kampung KB. Dia mengatakan, progam ini dicanangkan Presiden Jokowi pada 14 Januari 2014 di Cirebon. Saat itu diitargetkan setiap kabupaten ada satu kampung KB. Sedangkan pada tahun 2017 harus ada kampung KB di setiap kecamatan di Indonesia.
"Kampung KB itu kriterianya daerah yang kumuh, miskin dan banyak anak, sehingga program ini akan membantu masyarakat, termasuk pembangunan berwawasan lingkungan. Dengan program itu diharapkan ada perubahan kualitas sumber daya manusia dan infratruktur. Program Kampung KB ini untuk menyukseskan Nawacita ketiga yakni membangun Indionesia dari pinggiran dengan memperkuat pedesaan. Nawacita kelima meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia serta Nawacita kedelapan yakni meningkatkan revolusi karakter bangsa," ujarnya.
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya dalam sambutannya saat pembukaan Harganas kemarin, mengatakan, NTT mendapat penghargaan sebagai tuan rumah Harganas 2016.
"Kalau ada yang kurang, kami mohon maaf. Sampaikan itu ke saya, tetapi kalau ada yang indah, sampaikan ke teman-teman di mana saja berada. Jangan sampaikan yang indah itu ke saya," kata Lebu Raya.
Dikatakannya, Harganas menjadi momentum memperhatikan keluarga serta membangun karakter bangsa Indonesia yang tangguh.
Pameran dan Gelar Dagang Hari Keluarga Nasional (Harganas) dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Ny. Erni Tjahjo Kumolo. Hadir antara lain Dewan Penasehat Dharma Wanita Kementerian Koperasi dan UKM Ny. Bintang Puspayoga, Ketua TP PKK Provinsi NTT, Ny. Lusia Adinda Lebu Raya, para gubernur dari berbagai provinsi di Indonesia, bupati dan walikota serta undangan lainnya. (ira/yel)