Manfaatkan Kekurangan Petugas Jaga, Napi Kabur di Lapas Cebongan

Pramono mengatakan bahwa sarana dan prasarana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman belum memenuhi standar.

Editor: Rosalina Woso
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) DIY Pramono saat mengecek lapas kelas IIB Cebongan Sleman Minggu (26/06/2016) malam 

POS KUPANG.COM, SLEMAN -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta Pramono mengatakan bahwa sarana dan prasarana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman belum memenuhi standar.

Jumlah petugas terbatas, kondisi ini kemungkinan telah dipelajari dan dimanfaatkan oleh dua tahanan dan tiga narapidana untuk kabur dari lapas.

"Saya sudah cek yang kabur itu di warga binaan di Blok Cempaka. Kejadian itu diketahui petugas itu pukul 11.50 WIB," ujar Pramono saat ditemui di Lapas Kelas IIB Cebongan Sleman, Minggu (26/6/2016) malam.

Pramono mengatakan bahwa pada saat kejadian ada satu regu jaga yang terdiri dari delapan orang untuk menjaga enam blok. Jumlah itu masih dibagi untuk mengisi menara jaga.

"Idealnya satu regu itu 14 orang, tapi kita hanya delapan orang. Pada saat kejadian, pos menara pengawas yang terisi hanya depan, belakang tidak terisi, karena memang keterbatasan petugas," kata dia.

Ia mengatakan bahwa sarana dan prasarana di dalam lapas tersebut belum memenuhi standar. Seharusnya di setiap sel terdapat tralis besi pengaman sebelum plafon, namun di lapas tersebut tidak ada.

"Jadi mereka kabur menjebol plafon dan membuka genteng," kata dia.

Branggang atau tembok di sekeliling Lapas Cebongan pun hanya setinggi 3 meter. Seharusnya tinggi branggang 6 meter dan di atasnya terdapat kawat berduri. Hal itu dimanfaatkan tahanan dengan cara memanjat branggang.

Pramono menduga bahwa kelima tahanan dan napi itu kemungkinan telah mempelajari situasi lapas sebelum kabur. Mereka juga memanfaatkan situasi di mana Blok Cempaka sepi karena warga binaan lain menjalankan shalat.

"Mereka mungkin mempelajari petugas kita. Mereka memanfaatkan waktu yang sempit itu," kata Pramono.

Semua kamera CCTV di dalam lapas berfungsi sehingga proses kaburnya tahanan terekam jelas.

Semua petugas dikerahkan untuk melakukan pengejaran terhadap dua tahanan dan tiga narapidana yang kabur.

Ia masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian yang juga melakukan pengejaran.

"Anggota yang ada kita kerahkan untuk melakukan pengajaran, tidak ada yang istirahat ini. Besok pagi tim akan turun, supaya lebih jelas detailnya seperti apa," kata dia.

Kelima tahanan dan napi tersebut melarikan diri dengan cara melewati plafon pada Minggu (26/06/2016) siang. Saat ini mereka dalam pengejaran polisi. Kompas.Com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved