Penjual Daging tak Mau Rugi
Harga daging di Kota Balikpapan mencapai Rp 120 ribu per kg, jauh lebih tinggi daripada harga yang ditentukan Presiden Rp 80 ribu.
POS KUPANG. COM, BALIKPAPAN - Memasuki bulan suci Ramadhan, harga daging sapi di pasar Kota Balikpapan mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Harga tersebut bertolak belakang dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mematok harga daging sapi Rp 80 ribu/kg.
Pantuan Tribun di Pasar Klandasan dan Pasar Pandansari, terlihat beberapa penjual daging menawarkan daging sapi segar. Jumat (10/6) Sore kemarin, jumlah penjual daging sapi di Pasar Klandasan lebih sedikit dibanding penjual daging ayam maupun ikan. Pembelinya pun tidak banyak.
"Harga daging sapi memang naik sejak memasuki Ramadhan. Masih harga yang tiga minggu lalu Rp 120 ribu per kg. Harganya belum turun-turun, masih mahal," ujar Leo (45), penjual daging sapi Pasar Klandasan.
Dikemukakan, daging sapi yang dijual di Balikpapan masih didatangkan dari luar Kaltin, seperti Gorontalo dan Palu, Sulawesi Tengah. Akibatnya, harga daging sapi belum juga bisa ke titik rendah, apalagi sesuai harga instruksi Presiden Jokowi.
"Kalau mengikuti kemauan Presiden tidak mungkin. Harga daging di Balikpapan tidak mungkin Rp 80 ribu. Saya tidak mau rugi," ujarnya pria yang sudah 10 tahun jualan daging sapi segar ini.
Menurutnya, jika ingin harga Rp 80 di pasaran Balikpapan, pemerintah semestinya mengirim daging sapi segar dengan harga di bawah Rp 80 ribu. "Kirim saja daging murah ke saya. Nanti saya bisa jual harga Rp 80 ribu. Mau tidak? Saya kan jualan untuk membiayai hidup, bukan mau bagi-bagi gratis daging," ujar Leo, yang kritis atas instruksi Presiden belakangan ini.
Di Pasar Klandasan, harga daging sapi segar rata dijual Rp 120 ribu per Kg. "Saya juga tidak tahu kenapa harganya masih belum turun. Padahal ketersediaan daging sapi masih aman saja," katanya. Menjelang Lebara diprediksi harga daging sapi akan naik lagi.
Di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, harga daging pun sama dengan Pasar Klandasan. Nur Allan (50), penjual daging sapi di Pasar Pandansari mengaku, harga belum turun, dan pembeli tidak terlalu banyak.
"Kalau belum laku dagingnya saya masukkan lemari es. Saya simpan baru dijual lagi. Mungkin nanti seminggu mau Lebaran akan banyak orang cari daging sapi. Biasanya harganya naik lagi," ungkapnya.
Dia menyarankan, sebaiknya masyarakat yang memiliki lemari es membeli daging sapi jauh-jauh hari. Jangan saat mendekati hari raya Idul Fitri, sebab harganya akan jauh lebih tinggi. "Sekarang orang masih bisa tawar-tawar sama saya. Nanti mau Lebaran sudah sulit ditawar. Soalnya banyak orang beli, stok dagingnya cepat habis," tutur Nur.
Sementara di pasar Sangatta, harga daging bervariasi Rp 120.000 per kg hingga Rp 130.000 per kg. "Faktor lainnya yang membuat perbedaan harga, karena perilaku pedagang sendiri. Ada yang ingin barang dagangannya cepat laku, sehingga menjual dengan harga lebih murah. Jadi ada perbedaan harga di tingkat pedagang," kata Pasombaran.
Wakil Bupati Kutim membuat surat kepada para distributor sembako untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga bahan pangan.(m04/ald)