Harga Daging Sapi Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Karena dari pantauan di beberapa pasar tradisional yang ada di Lamongan, harga daging sapi masih berada dikisaran Rp 100 ribu per kilogram.
POS KUPANG.COM, LAMONGAN - Harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), supaya harga daging sapi yang dijual di pasar-pasar tradisional di Indonesia tidak lebih dari Rp 80 ribu per kilogram, belum terbukti di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Karena dari pantauan di beberapa pasar tradisional yang ada di Lamongan, harga daging sapi masih berada dikisaran Rp 100 ribu per kilogram. Dan tren ini, diprediksi oleh para pedagang daging di pasar-pasar tradisional di Lamongan berpotensi akan terus meningkat, saat memasuki Bulan Ramadhan mendatang.
"Untuk kenaikan harga daging sapi Rp 100 ribu per kilogram, sudah terjadi sejak Senin (30/5/2016) lalu. Padahal sebelumnya, cuma Rp 90 ribu per kilogram. Dan saya yakin, harga daging sapi akan terus meningkat, karena sebentar lagi puasa," tutur Asraf Yakin (54), salah satu pedagang daging sapi yang ada di Pasar Sumlaran, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Sabtu (4/6/2016).
Asraf menambahkan, kenaikan harga daging sapi pada pekan ini, sebenarnya sudah diprediksi oleh para pedagang. Apalagi, kenaikan harga sudah terjadi sejak berada di tingkat Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
"Kenaikan harga daging jelang bulan puasa dan lebaran, bagi kami sudah biasa. Karena kenaikan itu sudah pasti terjadi, jelang puasa dan lebaran. Hanya saja, tahun ini kenaikan lebih tinggi jika dibanding jelang puasa tahun 2015," terangnya.
Ia mengatakan, jika harga daging sapi menjelang Bulan Ramadhan pada tahun 2015 di seluruh pasar tradisional yang ada di Lamongan, berkisar di angka Rp90 ribu untuk setiap kilogramnya. Namun sekarang, harga daging sapi di seluruh pasar yang ada di Lamongan, rata-rata dijual Rp100 ribu per kilogram.
"Terus terang, tingginya harga daging saat ini, juga membuat omzet penjualan saya menurun jika dibandingkan kondisi normal. Karena jika di hari normal saya mampu menjual sebanyak 100 kilogram setiap hari, kini paling banter hanya sekitar 40 hingga 50 kilogram saja per hari," keluhnya.
(tribunnews.com)