Di Brotus Fried Chicken

Ayam Geprek Rica-rica jadi Daya Tarik

Namanya, ayam Geprek Rica-rica. Sebuah menu eksperimen baru dari pemiliknya, Muhammad Taufik Anwar.

Editor: Paul Burin
POS KUPANG/YENI RAHMAWATI TOHRI
Menu spesial ayam geprek rica-rica di Brotus Chicken, Selasa (31/5/2016). 

POS KUPANG.COM, KUPANG - MENU ayam seperti ayam goreng dan ayam lalapan sangat mudah ditemui oleh masyarakat NTT, khususnya warga Kota Kupang. Namun, menu yang satu ini tak mudah Anda jumpai di pelosok manapun, kecuali hanya di Kedai & Cafe Brotus Fried Chicken, Jalan Shopping Center, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang.

Namanya, ayam Geprek Rica-rica. Sebuah menu eksperimen baru dari pemiliknya, Muhammad Taufik Anwar. Menu-menu ini mendapat sambutan yang luar biasa dan menjadi daya tarik bagi para tamu/pengunjung.

Dirinya yang tak gemar memasak tapi akhirnya bisa menciptakan suatu menu baru sebagai pencapaian yang luar biasa. Patut diacungi jempol. Baginya menu tersebut tidak terlalu ribet hanya lebih pada rempah-rempah saja. Butuh waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Jika racikan bumbunya sudah mantap, maka cara mengolahnya mudah.

Selama tiga bulan kedai ini dibuka, kata Taufik yang ditemui Pos Kupang di tempat usahanya, Selasa (31/5/2016), menu yang disediakan ialah menu ayam kentucky, ayam geprek dan ayam rica-rica. Saat itu ayam gepreklah yang menjadi menu spesial dan digemari setiap tamu.

Namun, saat ayam geprek rica-rica dihadirkan, menu ini pun langsung menjadi incaran para tamu. Menu ini menjadi spesial karena sudah digeprek lalu diolah dengan bumbu rica-rica lagi.
Rica-rica memang identik dengan rasa pedas, sehingga menu ini sangat cocok di lidah orang Kupang. Apalagi rasa pedasnya bisa di-request sesuai selera bahkan ada tamu yang memesan ayam geprek rica-rica dengan level 100.

Rasa menu yang satu ini memang berbeda dengan menu lainnya, meski telah diolah dengan bumbu rica-rica, tapi rasa renyah kriuk-kriuk ayam geprek ini begitu terasa di lidah, sehingga membangkitkan selera makan Anda. Harganya untuk porsi jumbo hanya Rp 30.000 saja sudah bisa dinikmati oleh dua orang, diluar harga porsi nasi.

Harga menu-menu yang tersedia di Brotus Fried Chicken sangat terjangkau. Anda bisa memperoleh teh manis hanya Rp 5.000 per gelas, kentang goreng Rp 10.000, mie khas makassar tik-tik Rp 15.000, ayam kentuky biasa hanya Rp 14.000 per potong dan lainnya.

Harga tersebut bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Taufik mengatakan, meski kedainya baru dibuka tiga bulan, tapi sudah setahun lamanya dirinya melayani delivery atau pemesanan menu ayam, sehingga saat ia membuka kedai pelanggannya sudah banyak.

Kedai dan Kafe Brotus Fried Chicken, hanya ada di Kupang. Menunya ayam geprek ia temui karena kebetulan saat dirinya bersilaturahmi ke Yogya. Makanan olahan ini begitu berbeda, hingga akhirnya ia menciptakan ayam geprek rica-rica. (yen)

Sentuhan Natural
JAM tangan telah menunjukkan waktu makan siang, saat Pos Kupang sampai di Kafe & Kedai Brotus Fried Chicken. Terlihat tiga orang karyawan tengah melayani pesanan tamu. Ayam goreng kentucky yang begitu menggoda dipajang di etalase kaca dengan ukuran biasa hingga jumbo. Para karyawan terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka untuk melayani tamu dengan cepat.

Saat pemiliknya Muhammad Taufik Anwar datang menghampiri, ia pun mengajak untuk langsung menuju ke lantai tiga. Ternyata tempat makan ini terdiri dari tiga lantai dan lantai tigalah yang menjadi tempat favorit para tamu.

Ya, di lantai tiga ini suasananya berbeda dari lantai lainnya. Di lantai ini, kata Taufik, Selasa (31/5/2016), sentuhan natural tercipta di sini. Ada beberapa lopo kecil hingga berukuran besar yang siap menjadi tempat makan ternyaman Anda.

Menikmati maka sambil ditemani gemercik air terjun yang mengalir sungguh menyegarkan pikiran. Apalagi ditambah dengan sapaan lembut sepoi Anda merasa kantuk usai menikmati makanan. Selain lopo, ada pula ruangan yang didesain serasa Anda tengah menyantap makanan di alam terbuka.

Lukisan setiap dindingnnya yang bernuansa hijau dengan gambar burung-burung, akan membuat Anda serasa berada di hutan. Tidak sedikit tamu yang datang sebelum menu tiba dimanfaatkan untuk foto-foto terlebih dahulu. Bahkan untuk bisa menikmati menu di lantai tiga ini harus rela menunggu bahkan ada yang melakulan booking tempat terlebih dahulu.

"Tapi, kalau lopo ini sudah rampung maka sudah bisa menampung banyak tamu lagi. Bila lopo sudah jadi rencananya ruangan yang penuh dengan lukisan alam tersebut akan menjadi tempat bermain anak-anak, sehingga orangtua sedang makan anak-anak bisa bermain," tuturnya.

Bila semuanya sudah berjalan dengan baik, kata Taufik, ia punya keinginan untuk buka cabang di Kefamenanu, Atambua dan Kupang. Sebab, hadirnya kedai ini ia lebih mengenal banyak orang dan bisa bersilaturahmi dengan berbagai suku dan agama. (yen)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved