Golkar Resmi Dukung Pemerintah, PDI-P Tak Takut Jatah Menterinya Berkurang
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Junimart Girsang mengatakan, partainya tak khawatir jatah menterinya akan berkurang setelah Golkar mem
POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Junimart Girsang mengatakan, partainya tak khawatir jatah menterinya akan berkurang setelah Golkar memutuskan bergabung ke koalisi pendukung pemerintah.
Pada Munaslub, Senin (16/5/2016) malam, Partai Golkar menyatakan resmi keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan mengalihkan dukungan politik ke pemerintah.
Menurut dia, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden, sekalipun Presiden Joko Widodo merupakan kader PDI-P.
"Enggak masalah (jatah PDIP dikurangi). Silakan saja. Kalau menurut Pak Jokowi baik, akan kami dukung," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Namun, ia berharap reshuffle kabinet tak terjadi dalam waktu dekat karena banyak hal lain yang harus menjadi prioritas pemerintah.
"Pikirkanlah bangsa ini ke depannya, tidak perlu euforia reshuffle. Kami berharap pemerintah ini berjalan secara baik dan tertib," kata dia.
Partai Golkar memutuskan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi bentukan pada masa Pemilihan Presiden 2014.
Keputusan itu diambil saat sidang paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, Senin (16/5/2016) malam.
"Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan Munas Partai Golkar tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi Merah Putih," kata Sekretaris Pimpinan Sidang Munaslub, Siti Aisyah.
Reposisi Golkar di dalam KMP dilakukan seiring dukungan partai berlambang pohon beringin itu kepada pemerintah.
Secara tegas, sikap itu sebelumnya telah disampaikan saat Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar awal tahun ini.(Kompas.com)