LIPSUS

Pendidikan Karakter di Sekolah

Elfrida Dhiu, guru kelas 5 SDN Oetete 2 Kupang menilai sangat penting upaya pencegahan korupsi itu dilakukan sejak dini mulai atau sejak anak sekolah.

PK/VEL
Elfrida Dhiu 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Novemy Leo

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Elfrida Dhiu, guru kelas 5 SDN Oetete 2 Kupang menilai sangat penting upaya pencegahan korupsi itu dilakukan sejak dini mulai atau sejak anak-anak sekolah.

Jika ini dilakukan maka 10 atau 15 tahun lagi, anak-anak tadi bisa bekerja dan menjalani kehidupannya secara jujur dan tidak korupsi.

Elfrida juga selalu menasihati murid-muridnya untuk tidak mengambil barang kepunyaan teman baik buku, pensil, pulpen bahkan uang. Murid yang tidak punya pensil atau buku harus ngomong sehingga teman yang berkelebihan bisa memberikan kelebihannya kepada yang berkekurangan dengan tulus ikhlas.

"Namun jika ada yang masih berbuat curang, saya akan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan agar dia tahu bahwa setiap kesalahan yang dibuatnya itu akan mendatangkan akibat buruk dan akan menjalani sanksi," kata Elfrida.

Kepala Sekolah SDN Oeleta 2 Kupang, Elisabeth Oktovianus sependapat agar bisa menghasilkan generasi masa depan yang anti korupsi maka sejak dini mereka harus menerima pembelajaran nilai-nilai anti korupsi.

"Kami menanamkan pendidikan karakter pada semua mata pelajaran lewat arahan guru di setiap kelas. Kami juga terbuka bagi gerakan SPAK jika ingin melakukan sosialisasi anti korupsi di sekolah, kapan saja," kata Elisabeth.

Elisabeth berharap ke depan pemerintah bisa memasukkan pendidikan anti korupsi dalam kurikulum sehingga sejak dini anak-anak sudah tahu, paham mengenai buruknya korupsi dan mereka akhirnya tidak melakukan korupsi.

"Anak-anak itu masa depan bangsa sehingga jika sejak sekarang mereka sudah tahu nilai anti korupsi maka pastinya saat dewasa mereka akan menjauhi sikap dan praktek korupsi," kata Elisabeth.

Agen SPAK Kota Kupang, Ansi Damaris Rihi Dara, SH, mengatakan, sosialisasi anti korupsi yang dilakukan agen SPAK dalam bentuk permainan bersama itu sangat efektif untuk mencegah korupsi.

Bermain sambil belajar menjadi cara yang efektif dari Gerakan SPAK untuk mensosialisasikan sikap anti korupsi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan rutin di sekolah-sekolah maupun di kelompok masyarakat lainnya.

Ansi berharap gerakan SPAK mendapat support dari semua pihak sehingga gerakan ini bisa membawa Bangsa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik yakni menjadi bebas korupsi.

"Gerakan SPAK adalah gerakan perempuan yang menunjukkan rasa tanggung jawab perempuan terhadap masa depan anak-anak bangsa, masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Ansi. (vel)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved