Piramida Pendidikan
Benar. Ini suara seorang counselor pendidikan. Secara psikologis, daya kreasi seorang anak akan
Jika pola 'piramida pendidikan' diterapkan, maka ada dua periode kritis (critical year) yang dapat menjadi penentu produk lulusan SD yang bermutu, yaitu tahun ketiga dan tahun kelima. Siswa kelas III yang bakal naik ke kelas IV harus benar-benar diseleksi (disaring) berdasarkan persyaratan penilaian yang benar, adil, objektif. Tempo dulu pola ini dipraktikkan di sekolah-sekolah dasar kita. Harus mengulang kelas III kalau belum memenuhi standar untuk duduk di kelas IV.
Demikian di kelas V siswa yang tidak menunjukkan prestasi belajar tidak dipaksakan naik kelas VI. Pandangan ini didasarkan pada sistem pembelajaran dan pendidikan di sebuah sekolah yang benar-benar berjalan secara efektif. Kegiatan mengajar (guru kreatif, aktif, inspiratif) dan pembelajaran oleh siswa (berpikir, menjawab, mengerjakan tugas, bertanya, berdiskusi, meneliti, melakukan percobaan, membaca buku sumber, meringkas, menyajikan, dsb) sungguh berjalan seimbang dan beriringan.
Keluhan-keluhan tentang kualitas SDM kita antara lain disebabkan oleh mutu lulusan sekolah-sekolah kita. Parameter kelulusan sesungguhnya bukan dilihat pada persentase lulusan (100%), tapi pada profil nilai yang dicapai siswa yang realistis.*