Pengeloolaan Sampah Harus Berbasis Masyarakat

Manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat jauh lebih efektif mengatasi persoalan sampah di Kota Kupang kedepannya.

Penulis: alwy | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/HERMINA PELLO
Truk sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang angkut kayu yang dipangkas di Jalan El Tari Kupang, Sabtu (26/3/2016). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi

POS-KUPANG.COM,KUPANG -- Manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat jauh lebih efektif mengatasi persoalan sampah di Kota Kupang kedepannya.

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat akan memutus mata rantai arus sampah dari sumber sampah dengan warga.

"Manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat itu jauh lebih efektif. Dengan demikian tidak ada lagi persoalan penumpukan sampah di TPS. Caranya dengan pemutusan mata rantai arus sampah dari sumber sampah dengan komunitas," ujar Ketua kelompok swadaya masyarakat pengelolaan sampah Bakunase, Roni Nale kepada Pos Kupang, Kamis (7/4/2016) sore.

Menurut Roni pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok dimasyarakat sebagai pengumpul dan pengolahnya.

Di kelompoknya, ada lima orang selaku pengelola sampah. Lima orang itu mengambil sampah keliling di enam RT setiap harinya.

Selanjutnya, kata Roni, sampah yang terkumpul dipilah dengan model tiga R (reduce, reuse, recycle). Pemilihan sampah dipisahkan jenis sampah plastik, organik yang terdiri daun, rumput dan ranting serta sampah residu.

"Untuk pemanfaatannya kami mengambil sampah organik untuk dikelola menjadi bokasi. Sementara sampah plastik diambil para pemulung dan sampah residu dibuang ke TPS," kata Roni.*

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved