Gerhana Matahari, Lukisan Istimewa Tuhan di Atas Langit Balikpapan

Langit Balikpapan, pagi tadi terpantau tidak biasa. Gradasi warna langit dari biru cerah menuju lembayung

Editor: Rosalina Woso
Rosalinda Tumbelaka
Peristiwa semesta nan langka, Gerhana Matahari Total (GMT) 2016, di Balikpapan, Kalimantan Timur, terekam kamera seorang perempuan fotografer, Rosalinda Tumbelaka pada pukul 08.33 Wita, Rabu (9/3/2106). 

POS KUPANG.COM, BALIKPAPAN -- Langit Balikpapan, pagi tadi terpantau tidak biasa. Gradasi warna langit dari biru cerah menuju lembayung, kemudian gulita, dan kembali cerah sebagai proses terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 berlangsung sempurna.

Ya, kota terbesar kedua di Kalimantan Timur ini merupakan satu di antara delapan kota Indonesia yang dilintasi GMT 2016. Kota lainnya adalah Palembang, Palangkaraya, Bangka, Luwuk, Sampit, Palu, Poso, Ternate, dan Halmahera.

Rosalinda Tumbelaka, perempuan fotografer yang berhasil mengabadikan detik-detik GMT 2016, mengaku merinding dan takjub menjadi saksi hidup saat Tuhan menyapu kuasnya di atas kanvas semesta.

"Luar biasa takjub, merinding, sekaligus bangga bisa merasakan GMT 2016. Cuaca cerah betul-betul membantu saya dan warga Balikpapan mendokumentasikan fenomena ini," tutur Rosa, sapaan karibnya, Selasa (9/3/2016).

Di kota ini, durasi gerhana terjadi selama 1 menit 9 detik. Gerhana dimulai sejak pukul 07.25 Wita, sedangkan Gerhana Matahari total pukul 08.33 Wita, dan berakhir pada pukul 09.53 Wita.

Beruntunglah warga yang bisa mengikuti prosesi istimewa nan langka ini, karena belum tentu bisa menyaksikan kejadian serupa kedua kali.

Mengapa langka?

David Windra, warga Jalan Inpres 4, mengatakan GMT 2016 di Balikpapan berlangsung 100 persen. Tidak seperti kota Yogyakarta yang dilintasi 80 persen, atau kota Palembang yang tertutup awan.

"Menyaksikan peristiwa langka saat matahari dan bulan "berpelukan" ini betul-betul membuat saya gembira dan merasa beruntung," kata David yang menyaksikan GMT 2016 di pekarangan rumahnya.

Sementara Isdianto, warga Borneo Paradiso, rela berburu GMT 2016 menuju Banua Patra usai shalat Subuh.

Isdianto mengabadikan momen GMT dari berbagai sudut (angle) bersama teman-temannya.

"Saya memotret saat sebelum atau pra-gerhana, saat gerhana dan GMT serta pasca GMT," ujar Isdianto.

Adapun lokasi pengamatan GMT 2016 dipusatkan di dua lokasi yakni Kafe Kilang di Banua Patra, dekat Lapangan Merdeka, dan Pantai Manggar.

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek dan Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi, menyaksikan GMT 2016 di Banua Patra.

Di lokasi pengamatan ini pula digelar atraksi hiburan dan pesta rakyat berupa pemecahan rekor makan mantau, kuliner khas Balikpapan, serta buah naga. (Kompas.Com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved