Jangan Lahir Tanggal 29 Februari, Nanti Ulang Tahun 4 Tahun Sekali
Yuni akhirnya harus menyerahkan pada takdir sang kuasa. Apa yang ditakutkannya akhirnya terjadi. Tanggal 29 Februari pagi dirinya sudah
Penulis: Dion Kota | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
POS KUPANG.COM -- Yuni Saik telah jauh-jauh hari merayu anak ketiga yang masih dalam kandungannya untuk dilahirkan pada tanggal 2 atau 3 Maret sesuai perkiraan dokter. Dirinya sedikit was-was karena ditakuti teman-temannya kalau sang bayi perempuannya akan lahir pada tanggal 29 Februari.
"Anak sayang nanti keluar tanggal 2 atau Maret sa he. Jangan pas tanggal 29 Februari kasian nanti lu ulang tahun 4 tahun satu kali," ujar Yuni sambil mengusap-usap perutnya yang saat itu tengah hamil tua.
Yuni akhirnya harus menyerahkan pada takdir sang kuasa. Apa yang ditakutkannya akhirnya terjadi. Tanggal 29 Februari pagi dirinya sudah merasakan sakit yang luar biasa pada bagian perutnya. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit oleh sang suami tercinta Mon Pera.
Dirinya pun pasrah dan meminta sang bayi untuk segera keluar. Dengan dibantu oleh petugas medis RSU W. Z Johannes akhirnya Yuni melahirkan bayi perempuan dan dinamai Getruida Pera. Nama tersebut sengaja diambil dari nama neneknya yang belum lama ini dipanggil Sang Kuasa.
"Mau bagaimana lagi kita sudah rayu juga tidak bisa. Jadi saya menyerah dan minta dia keluar sudah tanggal 29 malam itu. Biar nanti dia punya ulang tahun tiap tahun dirayakan pada tanggal 28 Februari. Nanti pesta besarnya yang pas tanggal 29 Februari. Yang penting dia keluar dengan selamat itu sudah hal yang sangat membahagiakan saya dan suami tercinta," ungkap Yuni kepada pos kupang saat menceritakan proses persalinannya di RSU W. Z Johannes Kupang, Selasa (1/3/2016)
Yuni tak sendiri melahirkan ditahun kabisat ini. Aprianti Kasse warga lasiana juga melahirkan anak perempuannya pada tanggal 29 Februari lalu di RSU SK. Lerik. Bayi yang awalnya diprediksi lahir pada tanggal 1 atau 2 Maret,
Bidan Romana Nahak ternyata lahir sehari sebelum tanggal yang diprediksikan.
Karena sedikitnya air ketuban yang keluar, dirinya sempat ditawari untuk dioperasi atau menggunakan perangsang untuk melahirkan. Dirinya sempat berpikir untuk memilih menggunakan perangsang saja ketimbang operasi.
Namun jalan Tuhan berkata lain. Aprianti melahirkan anak perempuannya secara normal.
" Tanggal 28 sore air ketuban saya sudah pecah. suami langsung bawa saya ke rumah sakit. Saya sudah lemah karena perut saya sakit sekali. Tetapi dokter bilang saya kesulitan lahir normal. Jadi harus dibantu dengan operasi atau perangsang. Namun 29 Februari sekitar pukul 07.00 Wita saya melahirkan tanpa operasi atau perangsang," ungkap Aprianti yang terlihat sedang menyusui sang puti yang belum diberikan nama tersebut.
Untuk memudahkan pengurusan administrasi kependudukan ke depan, Yuni berencanakan akan membuat akta kelahirkan putrinya tersebut dilahirkan pada tanggal 28 Februari.
Hal ini guna membantunya saat mengurus administrasi untuk masuk sekolah, mengurus KTP maupun administrasinya lainnya.
" Tadi dia punya nenek sudah bilang kasian dia kalau ulang tahun 4 tahun se kali. Jadi nanti buat akte kelahiran tanggal 28 Februari saja biar dia ulang tahun setiap tahun. Nanti kalau ada tahun yang bulan Februari sampai tanggal 29 baru rayakan pas tanggal 29," ungkapnya sambil tersenyum.
Data yang dihimpun pos kupang dari tiga rumah sakit di kota kupang, sebanyak 13 bayi dilahirkan pada tanggal 29 Februari. 3 bayi perempuan dilahirkan di RSU W.Z Johannes Kupang, satu bayi perempuan di RSU S.K Lerik dan 9 bayi dilahirkan di RSIA Dedari Kupang.*
Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com atau http://kupang.tribunnews.com
Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang