Pungutan UKG di Kabupaten Kupang
Ketua LPMP Nusa Tenggara Timur Usul Selesaikan Secara Internal
Meski demikian, Ngabidin mengapresiasi kerja keras Yayuk dan jajarannya untuk menyukseskan
Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG.COM, OELAMASI - Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTT, Minhajul Ngabidin, yang dikonfirmasi seusai membuka Lomba Sekolah Sehat di Kantor Bupati Kupang, Kamis (12/11/2015) siang, kembali menegaskan dana untuk pelaksanaan kegiatan UKG sudah ditanggung APBN 2015.
Meski demikian, Ngabidin mengapresiasi kerja keras Yayuk dan jajarannya untuk menyukseskan pelaksanaan UKG. Yakni berkoordinasi dengan Pemkot Kupang dan Dinas PPO Kota Kupang guna meminjam tempat dan peralatan komputer bagi terselenggaranya UKG yang diikuti 5.113 guru asal Kabupaten Kupang.
"Yang jadi soal, mereka pungut uang itu, tanpa memberitahu dan berkoordinasi dengan Pemprov NTT dan LPMP NTT. Meski mungkin niatnya baik. Kaget saja sudah ada berita di koran," tukasnya.
Ngabidin mengakui terus terang, biaya dari APBN hanya mengalokasikan Rp 2 juta per tempat ujian kompetensi (TUK). Nilai ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan ongkos operasional dan kemungkinan peralatan komputer dan jaringan rusak. Sebab dipakai secara maraton selama 16 hari berturut-turut.
"Di Manggarai Barat ada dua unit komputer hangus tersambar petir. Tentu uang dari APBN tidak cukup untuk ganti komputer yang rusak itu. Meski demikian itu adalah resiko yang harus ditanggung sekolah pemilik jaringan komputer," jelas Ngabidin.
Tentang solusi atas kasus pungli di Kabupaten Kupang, Ngabidin mengusulkan agar diselesaikan secara internal dan tidak perlu dipolemikkan apalagi diseret ke ranah hukum. "Mungkin guru-guru dan Kadis PPO bertemu lagi. Mereka rapat, jika mayoritas setuju kembalikan, ya harus dikembalikan. Dan dibuatkan berita acaranya. Supaya jadi dasar untuk tidak diributkan terus," pintanya. (ade)