Bali United Kristal Pos Kupang Cup 2015
Panggungnya Sudah Disiapkan Mari Bermain di Perempatfinal
Mau bawa sponsor besar dari luar tambah banyak pun, kalau kualitas perwasitan kita masih seperti ini, jangan harap sepakbola NTT kita akan maju
Penulis: Sipri Seko | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG--Pelatih Recham FC, Nelson Sula berjalan tegap keluar dari lapangan pertandingan. Raut wajahnya nampak mengeras. Sesekali terlihat ia tersenyum sinis. Meski demikian, ia menyalami orang-orang yang dijumpainya di tepi lapangan.
"Mau bawa sponsor besar dari luar tambah banyak pun, kalau kualitas perwasitan kita masih seperti ini, jangan harap sepakbola NTT kita akan maju."
Entah apa maksudnya, Nelson berani mengungkapkan perasaan hatinya. Ketidakpuasan pelatih, pemain, manager bahkan suporter adalah hal wajar dalam sepakbola. Kalah menang pasti ada reaksi. Dan, reaksi Nelson adalah bukan karena tersingkir, tapi karena dia orang bola yang ingin sepakbola NTT maju.
"Saya usulkan, kalau bisa ke depan, sebelum turnamen digelar, panitia kerja sama dengan PSSI untuk mendatangkan instruktur wasit nasional agar dilakukan penyegaran. Kita siap tim bagaimanapun, tapi wasit masih seperti ini, saya tetap pesimis," kata Nelson.
Satu harapan terakhir Nelson untuk lolos ke perempatfinal gagal tercapai. SubaSuka harus diakui masih satu kelas di atas Recham. Namun, apa yang keluar dari perasaan hati Nelson harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Saling mengevaluasi diri untuk sebuah perubahan yang besar, bukan sesuatu hal yang memalukan apalagi tabu.
Delapan tim sudah memastikan diri lolos ke babak perempatfinal turnamen ini. Di Grup A, Perdsakt dan Persado Oesao menyingkirkan Persekota Amarasi dan Angkasa Pura. Di Grup B, SSB Tunas Muda sempurna dengan sembila poin, didampingi SubaSuka, sedangkan Recham dan Aero Tech Sport, terhenti.
Dari Grup C, Persap Alor menebar ancaman dengan tampil clean-shet tak kebobolan di penyisihan grup. Platina menjadi tim kedua yang lolos sedangkan Victoria Kefamenanu dan Sikumana Putra tersingkir. Di Grup D, FC Ponta dari Distrik Lautem, Negara Timor Leste yang merajut asa bersama Pelangi Putra tak bisa mengimbangi Kristal FC dan D'Qiller Bolok.
Babak perempatfinal diprediksi bakal berlangsung ketat. Memprediksi siapa pemenang yang akan lolos ke semifinal, nampaknya terlalu dini. Delapan tim ini lolos ke perempatfinal dengan meyakinkan. Semua punya kesempatan yang sama. D'Qiller Bolok misalnya. Johni Manu dkk bahkan tak lolos dari babak play-off setelah ditaklukkan oleh SubaSuka. Namun, tim asuhan Kiser Mbou dan Fery Awang ini, telah berubah menjadi monster yang menakutkan. Kristal FC sudah merasakannya di penyisihan grup.
Siapa pemenangnya, wanti-wanti dari Nelson Sula mesti menjadi peringatan bagi kita semua. Nelson tidak menyalahkan siapa-siapa. Dia hanya ingin memberitahu, beginilah kondisi kita. Semua harus melihat ini dengan dewasa. Semua harus sportif. Sepakbola kita sedang bergeliat menuju sesuatu yang lebih besar.
Setelah ini, pemenang babak perempatfinal akan bermain di semifinal. Di babak ini, mereka tak hanya bermain sekadar merajut asa menuju tangga kampiun, tapi para pemain akan dipantau langsung dua pelatih nasional, Rahmad Darmawan dan Indra Sjafri.
Bukankah cita-cita kita sejak lama adalah melihat anak-anak NTT berkiprah di event nasional? Mumpung panggungnya sudah digenggam, mari kita tampilkan yang terbaik. Apapun mimpi kita, Seberat apapun perjuangannya, semua akan indah pada waktunya. (eko)
