Tamu Kita

Sherly Irawati: Mulanya dari Iseng-iseng

Awal 2015 lalu, Sherly Irawati, S.H, warga Kota Maumere, Kabupaten Sikka, meraih juara dua dalam lomba kerajinan kreasi kreatif di Kupang

istimewa
Sherly Irawati, SH 

Keterampilan ini bisa dikerjakan di waktu senggang dengan sangat menyenangkan, memacu kreatifitas dan tentunya bis menjadi penghasilan tambahan. Di sisi lain, daerah kita perlu souvenir dan oleh-oleh khas daerah yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan dengan harga yang terjangkau.

Semoga peluang ini bisa terbaca dan dikembangkan secara maksimal dan lebih luas. Masyarakat Sikka pasti bisa berkreasi dan menciptakan produk baru dari tenun ikat Sikka. Bagi saya, kalau saya bisa, kenapa masyarakat lainnya tidak bisa, seperti moto saya.

Apa si moto Anda?
Moto yang selalu saya pegang dari sekolah dulu bahwa 'Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak, bahkan sebisa mungkin lebih baik, dalam konotasi positif ya.' Itu yang selalu memotivasi saya untuk belajar dan bekerja sepenuh hati. Dan, saya selalu memotivasi anak-anak saya dengan moto yang sama.

Moto tersebut saya pegang ketika saya beranjak remaja, ketika duduk di bangku SMA. Dengan moto itu saya harus berubah menjadi lebih dari sebelumnya untuk masa depan saya. Dan, seiring berjalannya waktu, mulai menampakkan hasil.

Di sekolah saya lebih terpacu untuk belajar dan selalu mendapat rangking. Begitu pula ketika duduk di bangku kuliah, beberapa kali saya mendapatkan beasiswa, baik dari universitas maupun sponsor.

Keadaan berlanjut hingga saya bekerja, termasuk dalam mengikuti berbagai kompetisi, baik tata rias maupun seni keterampilan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan yang terbaik saat berkompetisi dan melakukan sesuatu.

Apa target Anda dalam hidup, khususnya dalam upaya pengembangan tenun ikat Sikka?
Target saya, tenun ikat Sikka lebih berkembang bukan hanya terbatas pada hasil tenun saja tetapi juga pengembangan out put tenun ikat itu sendiri menjadi barang siap pakai. Baik fashion, garment, aksesoris, tas, dompet, kerajinan-kerajinan lain seperti hiasan dinding, variasi gorden dll.

Sangat disayangkan bila kita hanya fokus pada pembuatan tenun ikat, sedangkan penganekaragaman tenun ikat Sikka menjadi produk siap pakai dikembangkan oleh orang dari daerah lain. Penganekaragaman tenun ikat menjadi produk siap pakai, terutama fashion, sangat bagus prospeknya dilihat dari segi bisnisnya karena sangat diminati oleh konsumen pencinta tenun ikat.

Dan, tentunya ini akan menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi masyarakat NTT, khususnya Kabupaten Sikka yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan peningatan PAD. Jadi, dalam mengembangkan tenun ikat harus seiring sejalan antara pembuat tenun ikat dan out put tenun ikat itu sendiri.

Saya juga ingin sekali agar budaya kita, khususnya tenun ikat Sikka, bisa terkenal sampai keluar Sikka, bahkan sampai keluar negeri. Dan, untuk mewujudkannya itu, semua pihak, masyarakat Sikka dan pemerintah, semua elemen masyarakat, harus saling bersinergi, bekerjasama dan memotivasi dengan perannya masing-masing.

Untuk saya sendiri, akan terus menciptakan produk yang kreatif dan menarik dari bahan tenun ikat Sikka sehingga produk itu bisa disukai dan dikenakan masyarakat luas. *

BIOFILE
- Nama : Sherly Irawati
- TTL : Kediri, 24 April 1971
- Suami : Chrismam Kuntani
- Anak : 1. Geraldo Aris Saputra (semester 5 Fakultas kedokteran gigi Universitas Hang Tua Surabaya)
2. Richard Kuntani (Kelas 2 SMA Gloria Surabaya)
3. Angelina Aurelia Tan (Kelas 5 SD Maria Ferary School Maumere)
- Pendidikan
* SDK St. Yoseph Kediri
* SMPN 1 Kediri
* SMAN 3 Kediri
* Universitas: Fakultas Hukum Universitas Surabaya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved