Ekslusif Sei Babi di Kupang
Makanan yang Diasap Rawan Kanker
kebanyakan ibu-ibu sangat suka mengonsumsi makanan yang agak gosong. Hati- hati karena hal itu bisa menyebabkan kanker.
Laporan Wartawan Pos Kupang: Novemy Leo dan Aplonia Metilda Dhiu
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Ternak babi yang tepat untuk dikonsumsi atau dibuat se'i babi, yakni yang berumur 6-8 bulan. Karena dagingnya lembut, empuk dan manis. Di atas usia itu, dagingnya sudah keras. Untuk menghasilkan ternak yang gemuk dengan kualitas daging yang baik, peternak harus memperhatikan pemberian pakan (makanan).
Pakan harus berasal dari formula yang seimbang antara karbohidrat dan protein sehingga mempengaruhi struktur dagingnya. Pakan seimbang sudah tersedia di toko. Jika terlalu banyak karbohidrat, ternak akan banyak lemaknya. Sementara protein sangat bagus membentuk struktur daging.
Jika daging babi itu banyak lemak, pasti pakannya tidak seimbang atau lebih banyak dari rumah tangga (makanan sisa) dan tidak divariasikan dengan pakan toko.
Bicara kualitas daging harus dilihat dari tampilan fisik daging, juga harus sehat secara kesehatan. Untuk memastikan daging babi itu sehat, ternak babi harus rutin divaksin sehingga tidak kena penyakit hog cholera. Tanda babi terkena hog cholera, yakni ingus keluar, diare, tubuh panas, kemerahan di telinga dan perut.
Jika ada tanda-tanda ini, sebaiknya laporkan kepada dinas peternakan agar segera ditangani. Ternak babi harus dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Oeba sehingga proses dan seleksi sesuai standar operasional karena ditangani dokter hewan.
Hendaknya setiap pengusaha rumah makan atau restoran se'i babi membeli daging babi dari RPH Oeba agar mendapatkan kualitas daging yang bagus dan sehat. Untuk pengolahan menjadi se'i babi yang sehat, pengusaha harus memperhatikan faktor kebersihan dan higienis.
Perhatikan mulai dari peralatan yang dipakai, cara mengasap, tempat pengasapan, wadah penyimpanan, cara mengemasnya. Jika tidak memperhatikan hal itu, bisa saja daging itu 'terserang' bakteri dan jika dikonsumsi bisa menyebabkan diare, muntah, bahkan bisa menyebabkan kanker.
Secara medis, makanan yang diolah dengan cara dibakar atau pengasapan, baik itu ayam dan ikan maupun daging sapi atau daging babi dan lainnya, bisa menyebabkan kanker. Karena hasil pengasapan mengandung senyawa tarsigenik.
Apalagi jika pembakaran atau pengasapan itu dilakukan sampai makanan itu menjadi arang alias gosong (baca halaman 12 Kesehatan: Daging Asap dan Kanker).
Dan, kebanyakan ibu-ibu sangat suka mengonsumsi makanan yang agak gosong. Hati- hati karena hal itu bisa menyebabkan kanker. Karena itu, daging se'i babi harus diolah dengan baik, daging se'i harus diasap sampai matang, jangan setengah matang, jangan mentah, apalagi sampai gosong.
Saya berharap masyarakat penggemar daging se'i babi bisa melindungi dirinya sendiri. Jangan juga terlalu banyak mengonsumsi daging karena bisa mendatangkan penyakit.
Bukankah tubuh kita memerlukan gizi yang seimbang dengan seimbangnya unsur karbohidrat, protein dan lainnya. Makan yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan.