Cucur Oesao NTT Paling Enak Dinikmati Sambil Ngopi di Pagi Hari

Kue cucur biasanya baru dijumpai saat kondangan atau pesta. Bagi Anda pecinta kue warna coklat berasa manis itu jangan khawatir untuk mencarinya

Penulis: alwy | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/Muhlis Al Alawi
Kue Cucur Oesao 

LaporanWartawan Pos Kupang, Muhlis AL Alawi

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Kue cucur biasanya baru dijumpai saat kondangan atau pesta. Bagi Anda pecinta kue warna coklat berasa manis itu jangan khawatir untuk mencarinya ketika Anda tiba di Kota Kupang, NTT.

Saat Anda berkunjung ke Kota Kupang, kue itu menjadi santapan khas NTT yang siap dijadikan oleh-oleh bagi pelancong.

Salah satu tempat populer penjual kue cucur berada di di Jalan Timor Raya kilometer 29, Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Tak jauh dari Pasar Oesao, tujuh kios yang membuka lapaknya di pinggir jalan menawarkan kue cucur yang tertata apik di piring pada etalase kaca dengan harga yang terjangkau di sepanjang jalan tersebut.

Untuk satu piring kue cucur isi sembilan kue dihargai Rp 10.000 per piringnya. Sementara bila membeli kue cucur yang berisi 18 buah, pelancong cukup membayar Rp 20.000 perpiringnya. Soal rasa tiada duanya. Anda tidak akan merasa cukup kalau hanya menikmati satu kue cucur saja saat untuk sarapan.

Tak hanya menjual kue cucur, para pedagang juga menyajikan jajan khas NTT lainnya. Beberapa jajan khas NTT yang dijual yakni serabi Kupang, mendut, lampar dan kue abu. Namun jumlah jualannya tidak sebanyak kue cucur dan kue usus ayam.

"Selain kue cucur dan kue usus ayam kami menjualnya terbatas. Untuk harganya sama kecuali lampar satu bungkusnya Rp 6.000," ujar salah satu pemilik kios cucur, Tel Tulle kepada Pos Kupang, Sabtu (30/5/2015) sore.

Tulle menuturkan ia bersama anak buahnya terus memasak kue cucur dan kue usus ayam untuk memenuhi kebutuhan para pembelinya. Setiap hari, kue cucur dan kue usus ayamnya bisa laku 500-an piring. Bila dihitung maka omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta setiap harinya. Bahkan bila musim liburan atau akhir pekan tiba, jualan kue cucurnya meningkat tajam.

Tel Tulle bersaing dengan enam kios lainnya yang menjual kue yang sama. Dari tujuh kios yang menjual kue cucur, usaha cucur Tel Tulle paling ramai dikunjungi pelanggannya. Rata-rata pelanggannya penumpang bus jurusan Kupang-SoE, Kupang-Kefa, Kupang-Atambua hingga travel tujuan Kupang-Dili.

Namun ia optimis kue cucurnya dan kue usus ayamnya memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan penjual lainnya. Racikan bahan kue cucurnya sudah turun temurun 30 tahun lebih dari keluarganya. Bahkan untuk mempertahankan kelezatan kue cucurnya, ia mendatangkan bahan-bahannya dari Jawa dan Rote.

"Memang harga bahan-bahanya agak mahal. Tetapi untuk menjaga kualitas kami tetap mempertahankannya sampai sekarang," ujar Tel Tulle.

Tulle menuturkan kue cucur dan kue usus ayam jualannya bisa bertahan hingga satu minggu. Dengan demikian sangat cocok bagi pelancong yang ingin membawa oleh-oleh khas Kupang saat pulang ke daerah masing-masing. "Kios kami buka dari pukul 05.00 Wita hingga pukul 22.00 setiap harinya," kata Tulle.

Jika Anda berminat mencari oleh-oleh kue cucur khas Kupang, datanglah ke Kios Tel Tulle dengan menumpang bus umum jurusan Kupang-SoE. Kepada kondektur atau sopir, Anda harus berpesan turun ke di kios kue cucur di Oesao yang berada dipinggir jalan.

Biasanya sopir akan memarkirkan busnya tepat didepan kios jual kue cucur milik Nn. Tel Tulle. Ongkos transportasi dari Kota Kupang sampai ke lokasi sekitar Rp 10.000 setiap penumpang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved