Tamu Kita

Bermimpi Jadikan RSU Johannes Profesional

wanita ini sudah banyak melakukan berbagai perubahan di rumah sakit setempat. Dialah Arizona Ondok, S.H, Wakil Direktur Keuangan dan Umum RSUD Kupang.

PK/VEL
Arizona Ondok, S.H 

Terakhir kali, karena alat inseminator rusak dan masih dipending untuk pergantiannya. Karena itu, selama dua bulan terkahir ini, kami sudah bekerja sama dengan PT Semen Kupang untuk pembakaran sampah medik. Sampah non medik ke TPU Alak. Kalau saya keliling, lahan RSUD ini sudah sempit, sehingga tidak ada lahan untuk dijadikan sebagai tempat sampah.

Kami juga akan membuat kotak saran dan pengaduan, juga call center yang bisa dipergunakan pasien dan keluarga untuk mengadukan berbagai hal yang dialami selama berada di RSUD Kupang.

Terkadang masyarakat kesulitan mencari ruangan yang ada di RSUD Kupang karena papan penunjuk arah tidak terlihat karena terlalu tinggi. Bagaimana menurut Anda?
Ya, hal kecil itu juga akan kami perbaiki. Bahkan, anggota DPRD pernah mengusulkan agar papan nama itu diletakkan lebih rendah. Karena papan yang sekarang ini terlalu tinggi sehingga terkadang orang yang berjalan memandang lurus ke depan tidak bisa melihat nama ruangan yang hendak dikunjunginya.

Ke depan, papan itu akan diletakkan rendah searah pandangan mata, dan tulisannya menggunakan tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Rote atau Timor.

Banyak pro kontra soal siapa yang pantas dan layak menjadi Direktur RSUD Kupang. Ada yang bilang direktur itu harus dari profesi dokter, ada yang bilang tak harus dari profesi dokter. Bagaimana menurut Anda?
Selama ini, masyarakat dan Pos Kupang kan paling sering mengritik rumah sakit umum, mulai pelayanan, fasilitas, sarana prasarana dan sebagainya. Sepertinya rumah sakit ini tidak ada baiknya. Selama puluhan tahun atau sejak tahun 1941 hingga kini, RSUD Kupang selalu dipimpin oleh seorang yang berprofesi sebagai dokter. Dan, belum pernah ada direktur RSU dari kalangan non dokter.

Nah, masyarakat tentu bisa melihat dan merasakan sendiri bagaimana kepemimpinan para dokter itu bukan. Tentu ada yang baik, ada yang kurang. Tapi semua penilaian itu kan juga relatif ya. Setiap orang tentu punya kelebihan dan kekurangannya. Bagi saya, untuk memimpin RSUD Kupang ini, tidak penting dia itu harus berprefesi sebagai apa, apakah dokter atau bukan dokter, pantas dan layak saja menjadi direktur, asalkan dia punya jiwa kepemimpinan dan bisa memanage dan menjalankan fungsi manajerial rumah sakit ini dengan baik.

Juga ada komitmen untuk terus membenahi pelayanan di RSUD Kupang ini. Saat menjadi Plt Direktur RSUD Kupang ini saya katakan kepada DPRD bahwa saya tidak punya latar belakang atau basic medis, tetapi saya punya hati dan komitmen untuk menjalankan kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya. Bagi saya, ketika ada hati untuk mau membuat perbaikan di rumah sakit ini, maka hal itu pasti akan terlaksana.

Apa suka duka yang Anda alami selama bekerja di RSUD Kupang ini?
Kalau ditanya duka, rasanya tidak ada. Karena saya selalu membuat diri enjoy untuk bekerja dalam situasi apapun. Bagi saya, tidak ada hal yang luar biasa yang tidak bisa saya atasi. Masalah harus saya hadapi dan harus berusaha saya selesaikan. Sikap ini mungkin sudah terbentuk dalam organisasi yang pernah saya ikuti seperti PMKRI.

Waktu saya memang lebih banyak di rumah sakit, namun hal ini tidak mengganggu hubungan saya dengan suami dan anak-anak karena mereka sudah mengerti. Yang agar sulit biasanya terjadi ketika ada urusan keluarga yang membutuhkan kehadiran saya dan tak boleh diwakilkan, namun saat bersamaan ada rapat penting yang berurusan dengan DPRD. Namun, saya tetap bisa mengatasinya dengan baik dan aman.

Kalau sukanya, saya banyak merasakannya. Secapek apapun ketika sudah bertemu orang banyak, pasien atau keluarga pasien, saya langsung sehat, tidak capek lagi. Dan, di sini saya bisa mengenal banyak orang dengan karakter masing-masing dan ini menjadi sebuah pengalaman yang tidak bisa saya peroleh di bangku pendidikan.

Bagaimana Anda melihat kehadiran rumah sakit swasta yang ada di Kota Kupang ini?

Saya menyambut baik dan sangat memberikan apresiasi karena makin banyak masyarakat NTT yang bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan di beberapa tempat. Saya tidak melihat kehadiran RS swasta itu sebagai saingan. Sebaliknya sebagai motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan dan sarana prasarana di RSUD Kupang.

Kami tidak gentar karena ke depan pelayanan RSUD Kupang akan terus dipacu untuk mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Dan, kami masih bersyukur karena hingga saat ini, animo masyarakat untuk tetap berobat ke RSUD Kupang masih tinggi. Hal ini tentu menjadi salah satu petunjuk bahwa RSUD Kupang masih tetap ada di hati dan menjadi rumah sakit kepercayaan masyarakat NTT.

Namun, saya selalu bilang kepada perawat dan dokter di sini agar hal itu tidak menjadikan kita sombong. Karena kita juga masih punya kekurangan yang harus dibenahi secara bersama-sama.

Halaman
1234
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved