Dokter dan Perawat Mogok, Pasien Hanya Dengar Ribut-ribut

Dua pasien yang ditemui di ruang perawatan, Ny. Magdalena Amnifu, dan Ny. Maria Pinto, mengaku tidak tahu kalau dokter, perawat dan bidan sedang mogok

Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/JULIANUS AKOIT
Dua pasien RSUD Naibonat, Ny. Magdalena Amnifu dan Ny. Maria Pinto, usai mendapat pelayanan dari dokter dan perawat, beristirahat dalam ruangan perawatan. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Dua pasien yang ditemui di ruang perawatan, Ny. Magdalena Amnifu, dan Ny. Maria Pinto, mengaku tidak tahu kalau dokter, perawat dan bidan sedang mogok kerja.

"Tadi pagi dan siang ini, dokter dan perawat datang memeriksa kami. Perbaiki infus dan beri obat untuk minum," kata Ny. Amnifu dibenarkan Ny. Pinto.

Saat di UGD, tambahnya, memang sempat didengar ribut-ribut antara perawat. Tapi ia mengaku tidak mengetahui duduk persoalannya. "Setelah dibawa ke ruang perawatan, kami dilayani dengan sangat baik," katanya lagi.

Pantauan Pos Kupang, dokter dan perawat dan bidan tetap bekerja seperti biasa. Sementara beberapa perawat dan bidan memilih pulang setelah pukul 11.00 siang. Meski demikian pelayanan tetap berjalan normal.

Sebelumnya sejumlah dokter, perawat dan bidan di RSUD Naibonat mogok kerja sejak Jumat (13/2/2015) hingga Sabtu (14/2/2015) pagi. Mereka mogok kerja karena uang jasa pelayanan medis sejak tahun 2013 senilai Rp 1,5 miliar belum dibayarkan pihak manajemen. Selain itu berkas dokumen kenaikan pangkat ditelantarkan.

Hal itu disampaikan beberapa perawat dan bidan yang ditemui terpisah, Sabtu (14/2015) pagi. "Uang jasa pelayanan medis sejak tahun 2013 belum kami terima. Mungkin manajemen masih bungakan di bank," kata seorang perawat.

"Kami punya berkas untuk usulan kenaikan pangkat, yaitu perawat, bidan dan dokter yang diusulkan sejak bulan Oktober 2014 lalu, ditolak Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Katanya terlambat diajukan mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Dokter Messe Ataupah," timpal salah satu bidan, menolak namanya dikorankan.

Direktur RSUD Naibonat, dr. Tjokorda IS Febriana, yang dikonfirmasi terpisah, Sabtu siang, membenarkan adanya gejolak di lembaga yang baru beberapa minggu dipimpinnya. "Memang ada gejolak sedikit. Tapi cuma beberapa saat saja. Sudah diatasi dan sudah normal kembali. Saya baru menjabat di sini, jadi butuh waktu membereskan masalah yang ada," katanya.*

Ikuti Terus Berita Terbaru di http://kupang.tribunnews.com
silahkan
Like www.facebook.com/poskupang.online
Follow https://twitter.com/poskupang

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved