24 Orang Terdeteksi Kanker Mulut Tinggi
Persatuan Dokter Gigi Indonesia kerja sama Fakultas Kedokteran Universitas Tri Sakti Jakarta deteksi dini kanker mulut masyarakat di Kabupaten Ngada.
POS KUPANG.COM, BAJAWA -- Persatuan Dokter Gigi Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Tri Sakti Jakarta melakukan deteksi dini kanker mulut bagi masyarakat di Kabupaten Ngada melalui pemeriksaan massal.
Hasil pemeriksaan dokter menunjukan, potensi pra kanker mulut di Kabupaten Ngada tinggi dan yang sudah terdeteksi pra kanker mulut sebanyak 12,5 persen. Tingginya potensi pra kanker mulut dipicu alkohol, rokok dan sirih pinang.
Ketua Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Dokter Gigi, Endang Jeniyati mengatakan hal itu di RSUD Bajawa, Jumat (6/2/2015). Menurut dokter Endang, kehadiran mereka di Kabupaten Ngada untuk memberikan pelatihan dokter gigi dari tujuh kabupaten, yakni Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende dan Sikka.
Pusat pelatihan di Bajawa, Ibukota Kabupaten Ngada. Dalam pelatihan itu, para dokter memeriksa 192 pasien di Kota Bajawa dan Soa. Dari jumlah tersebut, ada 24 orang (12,5 persen) sudah terdeteksi pra kanker mulut. Sementara 70 orang lainnya terdeteksi karena ada kelainan.
Menurut Endang, dari hasil pemeriksaan itu dapat disimpulkan, potensi kanker mulut di Kabupaten Ngada sangat tinggi. Padahal, di beberapa tempat lain, persentase pra kanker mulut hanya 3-4 persen. Tingginya potensi kanker mulut di Kabupaten Ngada dipicu tiga hal, yaitu konsumsi alkohol tinggi, merokok dan makan sirih pinang.
Ketiga hal ini yang memicu terjadi potensi pra kanker dan bisa saja menjadi ganas jika tidak dikontrol. Dokter memahami kondisi masyarakat Kabupaten Ngada dalam mengkonsumsi alkohol dan makan sirih pinang yang tinggi, karena sudah membudaya. Namun, tetap diwaspadai agar tidak mengkonsumsi secara berlebihan.
Endang didampingi tiga rekan dokter mengatakan, hasil pemeriksaan juga akan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa di laboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium akan disampaikan kembali sekaligus rekomendasi kepada pemerintah setempat mengenai upaya pencegahan. Pencegahan dini yang harus dilakukan adalah sosialisasi tentang gejala dan pemicu terjadinya penyakit kanker mulut. Kemudian dokter gigi bisa ditempatkan di setiap puskesmas agar bisa membantu masyarakat dalam mengontrol gejala pra kanker mulut.
Salah satu mentor puskesmas reformasi Kabupaten Ngada, Yohanes Donbosco, kepada Pos Kupang mengatakan, hasil pemeriksaan para dokter tentang kanker mulut menjadi rambu bagi pemerintah dalam memperhatikan masalah kesehatan. Masyarakat mengharapkan pemerintah bisa menempatkan dokter gigi di setiap puskesmas.
Direktris RSUD Bajawa, drg. Maria Wea Betu, mengatakan, kehadiran para dokter itu telah membantu mendeteksi dini penyakit pra kanker di Kabupaten Ngada. Penyakit kanker mulut jangan dianggap sepele karena dinilai berbahaya jika sudah ganas. Saat ini, dokter gigi yang bertugas di RSUD Bajawa ada dua orang. Sedangkan yang tugas di puskesmas dibawa koordinasi dinas kesehatan. (jen)