Ikan Berformalin
Sampel Ikan Formalin Diuji BPOM Kupang
Pemerintah Kabupaten Sikka mengirimkan sampel ikan ke BPOM Kupang untuk diuji ulang di sana.
POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Pemerintah Kabupaten Sikka mengirimkan sampel ikan ke BPOM Kupang untuk diuji ulang di sana. Ini dilakukan sebagai bahan pembanding dengan hasil tes yang dilakukan staf Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.
Demikian Wakil Bupati Sikka Drs. Paolus Nong Susar kepada wartawan di Kantor Bupati Sikka, Jl. El Tari Maumere, Kamis (22/01/2015). "Untuk membenarkan ikan yang kita sita positif mengandung formalin, saya telah menyampaikan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Kelautan segera melakukan tes ulang ke BPOM Kupang." jelas Nong Susar.
Langkah tersebut, kata Nong Susar, untuk menjawab keraguan pemilik ikan akan hasil tes yang dilakukan staf Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Nong Susar juga menyampaikan apresiasi kepada para pemilik ikan yang berniat baik mendatangi Posko Tim Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Segar di Kantor Sat Pol PP Sikka.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, mengatakan sudah saatnya pemerintah mengadakan Laboratorium Mobile guna mempermudah pengecekan pangan dan makanan lain yang diduga berformalin.
"Dengan laboratorium mobile akan mempermuda kerja tim dalam melakukan uji kesehatan makanan di pintu masuk Kabupaten Sikka dan di kecamatan-kecamatan yang membutuhkan uji kesehatan makanan," kata Herlemus.
Periksa Tim Sidak
Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, S.IK mengatakan telah menerima laporan lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sikka, Rabu (21/1/2015). Laporan itu tekait temuan ikan berformalin milik restoran Ratu Shin Maumere yang disidak tim gabungan pemerintah daerah Kabupaten Sikka.
Dikatakan kapolres, terjadi kesimpangsiuran informasi jumlah ikan berformalin. Polisi pertama-tama harus memastikan kebenaran informasi terkait formalin, alat tes formalin, jumlah ikan berformalin, berapa yang dimusnahkan dan hal lainnya.
Karena itu, penyidik pertama-tama akan mengambil keterangan dari tim sidak gabungan yang dibentuk pemerintah daerah Sikka.
"Kita pasti pertama memanggil tim gabungan yang melakukan pengecekan formalin. Sebab terjadi kesimpangsiuran informasi jumlah ikan dan kesimpangsiuran lainnya," kata Budi. Diakui Budi, sejak awal Polres Sikka tidak menjadi bagian dari tim sidak pemerintah daerah Sikka. Karena itu, penyelidikan terhadap dugaan ikan berformalin akan dimulai dari nol. (ris/lik)