Sari Ismi Hidayati : Sudah Basi

POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Tampil dengan sayap burung enggang yang melingkar di jemari tangan kanannya, membuat Sari Ismi Hidayati lebih percaya diri.

Sari, begitu sapaannya, saat ditemui Pos Kupang di sela-sela acara Pawai Budaya Nasional, Sabtu (18/10/2014), tampak cantik mengenakan pakaian adat khas Samarinda, Kalimantan Timur. 

Pawai Budaya Nusantara ini dalam rangkaian kegiatan Lomba Bintang Radio Indonesia dan ASEAN. Tidak hanya pada jemari tangannya yang dihiasi sayap burung enggang, tapi juga ekornya pun tertancap tepat di atas kepalanya bagai mahkota.

Perempuan kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 8 Juni 1993, ini terlihat begitu antusias mengikuti Pawai Budaya Nusantara.  Walaupun terik sore itu sangat terasa, Sari tetap tersenyum ketika beberapa orang ingin mengabadikan fotonya yang sedang berdiri di bawah terik mentari.

Sari merupakan peserta Lomba Bintang Radio Indonesia utusan Kalimantan Timur. Anak ketiga dari empat bersaudara ini, mengaku  bangga mengenakan pakaian khas adat daerahnya. Adanya pawai budaya ini, Sari bisa melihat seluruh pakaian adat dari daerah lain di Indonesia.

"Ternyata unik-unik dan bagus-bagus pakaian adat kita. Beraneka warna, beragam budaya. Ini membuktikan Indonesia sangat kaya budaya," tutur pasangan dari Taufik Rusdi Sarkawi dan Dewi Setiati ini.

Kehadiran Sari di Kota Kupang, berkat kepiawaiannya bernyanyi. Ia gemar bernyanyi sejak di kelas IV SD. Bakatnya merupakan turunan dari bapa dan ibunya yang juga penyanyi. Begitu juga saudara-saudaranya punya bakat menyanyi.

Sudah tiga tahun belakangan ini, Sari gabung dalam VorteX Band di Samarinda. Ia manggung bersama rekannya di kota saja. Dari situlah Sari terus mengasah bakat, kemampuan dan rasa percaya diri yang ia miliki.

"Saya punya cita-cita punya album sendiri. Aliran musiknya nanti lebih ke vox seperti klasik, tapi enak didengar. Tidak hanya itu, cita-cita lain yang harus diutamakan adalah membanggakan orangtua naik haji," tutur gadis berkulit putih ini.

Untuk menyanyi, kata Sari, ia ingin menyanyikan lagu ciptaan sendiri. Ada beberapa lirik lagu yang sudah berhasil dibuatnya. Baginya ketika inspirasi itu datang ia segera mengambil balpoin untuk mencoret-coret di kertas apa yang sedang dipikirkannya.

Isi albumnya nanti berkisah tentang kehidupan, bukan cinta. Kata Sari, cinta sudah basi. Memilih tema kehidupan agar bisa memotivasi anak-anak muda yang mendengar lagu- lagu ciptaan Sari.

Ketika dimintai kesannya tentang Kota Kupang, Sari mengungkapkan, jauh dari apa yang ia duga sebelumnya. Ternyata orang Kupang ramah-ramah. Struktur tanah di Kota Kupang membingungkan, terkesan seperti di dasar laut.

- Pendidikan
----------------
* SD Muhammadiyah 1 Samarinda
* SMP Negeri 1 Samarinda
* SMA 2 Samarinda
* Mahasiswa Universitas Mulawarman Jurusan Psikologi 2011

- Prestasi
------------
*  Juara 1 Bintang Radio Samarinda 2014
*  Juara 1 Menyanyi Kaltim Pos 2009, enam kali the best vocal
* Juara 2 The Music Voice 2013