LBRI 2014 di Kupang

Elsa Sigar Dipaksa Murid Pakai Bindi

Sudah dua puluh tahun lebih musisi Elsa Sigar (bukan Siregar, Red) mengenakan bindi (tanda titik merah yang biasa dikenakan wanita India di dahinya).

Elsa Sigar Dipaksa Murid Pakai Bindi - lbri_kupang_2014_(25)1.JPG
PK/VEL
Elsa Sigar, salah seorang juri dalam lomba BIntang Radio Indonesia & Asean 2014 di Kupang-NTT, Rabu (15/10/2014).
Elsa Sigar Dipaksa Murid Pakai Bindi - lbri_2014_kupang_(7)1.jpg
POS KUPANG/NOVEMY LEO
JURI LBRI 2014 --- Para juri lomba Bintang Radio Indonesia (LBRI) 2014 di Kupang-NTT, dari kiri ke kanan Bens Leo, Elsa Sigar dan Sandro Tobing, pada hari pertama lomba, Selasa (14/10/2014), di Aula Eltari Kupang
Elsa Sigar Dipaksa Murid Pakai Bindi - lbri_kupang_2014_(30)1.JPG
POS KUPANG/NOVEMY LEO
SORONG --- Salah seorang peserta asal Sorong, saat tampil pada Lomba Bintang Radio Indonesia 2014, di Aula Eltari Kupang, Rabu (15/10/2014) siang.
Elsa Sigar Dipaksa Murid Pakai Bindi - lbri_kupang_2014_(19)1.jpg
POS KUPANG/NOVEMY LEO
SELENDANG MAUMERE --- Salah seorang peserta Lomba Bintang Radio Indonesia 2014 tampil mengenakan selempang tenun ikat dari Maumere-Flores NTT, saat bernyanyi di Aula Eltari Kupang, Rabu (15/10/2014) siang.
Elsa Sigar Dipaksa Murid Pakai Bindi - lbri_2014_kupang_(12)1.jpg
POS KUPANG/NOVEMY LEO
MARIO -- Mario Klau, Salah seorang peserta Lomba Bintang Radio Indonesia 2014 di Kupang-NTT, hari pertama, Selasa (14/10/2014) di Aula Eltari Kupang.

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Sudah dua puluh tahun lebih musisi Elsa Sigar (bukan Siregar, Red) mengenakan bindi (tanda titik merah yang biasa dikenakan wanita India di dahinya).

Bindi berwarna merah yang dikenakan di dahi membuat instruktur musik di sekolah musik Vidi Vici Jakarta ini makin manis dan anggun.

Ditemui di sela-sela penjurian Lomba Bintang Radio Indonesia (LBRI) 2014, di Aula El Tari Kupang, Selasa (14/10/2014) siang, Elsa menceritakan 'sejarah' dirinya mengenakan bindi. Bermula dari shoting film India di mana Elsa saat itu menjadi host dan wajib tampil 'ala-ala' India, termasuk mengenakan bindi di dahi.

Sehabis shooting, dosen mata kuliah Pedagogie Musik ini terburu-buru ke sekolah musik Vidi Vici untuk mengajar musik. Karenanya Elsa tak sempat  membersihkan make-upnya. Bindi pun tetap menancap di dahinya.

Dan, hari itu Elsa sedikit heran lantaran seluruh murid di kelasnya yang adalah anak-anak itu menjadi lebih antusias belajar musik.

"Saya heran hari itu mereka semangat sekali belajar di kelas musik. Dan, saat masuk di kelas musik minggu depannya, saya malah diprotes oleh seluruh murid. Mereka mengancam tidak mau ikut kelas musik lagi  jika saya mengajar tidak pakai bindi dan mereka meminta saya harus pakai bindi," kata istri dari Fauzi Sa'ad ini.

Akhirnya untuk memenuhi keinginan muridnya, wanita yang hobi traveling dan membaca ini akhirnya mengenakan bindi setiap mengajar di kelas musik Vidi Vici. Akhirnya kebiasaan mengenekan bindi itu jadi keterusan hingga saat ini.

"Nyaman saja jika mengenakan bindi. Saya punya beberapa model dan warna bindi, jadi bisa saya pilih-pilih untuk dikenakan sesuai busana dan tema acara yang akan saya hadiri," kata wanita berkulit putih ini.

Selain bindi, ibu dari Aria Idrayasa dan Cinta Indra Pratya ini juga suka mengoleksi aksesoris gelang seperti ibunya, Ully Sigar Rusady. Namun agak sedikit berbeda selera, jika sang ibu lebih condong mengenakan aksesoris gelang asal Kalimatan, sedangkan Elsa lebih suka berburu aksesoris gelang khas Thailand dan India.
Bagaimana dengan kualitas vokal para peserta LBRI 2014, Elsa menilai pada umumnya semua peserta sudah tampil baik meski ada beberapa yang masih 'belepotan'.

Karenanya Elsa berpesan kepada peserta LBRI 2014 untuk belajar lebih keras lagi sehingga bisa tampil maksimal dan penuh percaya diri serta mampu mengontrol emosi. Juga agar bisa menguasai teknik vokal yang baik dan memperhatikan penampilan.

"Kemampuan vokal harus selalu diasah. Jaga pita suara karena pita suara itu bukan seperti alat musik piano atau gitar. Kalau alat musik piano atau gitar itu rusak bisa diganti yang baru tapi kalau pita suara rusak, tidak ada gantinya di toko," kata instruktur musik ini.

Bagaimana cara menjaga pita suara? Dosen musik pada dua universitas terkemuka di Jakarta ini membagi tips, berlatih menyanyi dengan cara yang tepat dan benar. Jangan berlatih terlalu forsir karena bisa merusak pita suara.

Selain itu, harus bisa menjaga makan minum. Dan, yang tak kalah pentingnya, demikian Elsa, harus selalu rutin mengikuti lomba menyanyi.

Karena dengan banyak mengikuti lomba nyanyi, maka jam terbangnya akan tinggi dan seseorang bisa menambah pengalaman dan belajar banyak untuk menambah kualitas diri.

"Banyak hal yang bisa diperoleh saat mengikuti lomba menyanyi. Kita bisa lebih percaya diri, bisa tahu apa kekurangan dan kelebihan kita dan orang lain. Dan, pengalaman lainnya yang berharga. Karena itu, selagi masih ada kesempatan, ikutlah berbagai macam lomba nyanyi. Kalah menang tak masalah, yang penting banyak pengalaman," pesan Elsa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved