LBRI 2014 di Kupang

Bens Leo: Hargai Hak Cipta Musisi

Wartawan musik,Bens Leo,menjadi salah satu juri dalam Lomba Bintang Radio Indonesia (LBRI) 2014 di Kupang-NTT,mulai Selasa hingga Sabtu(14-18/10/2014)

Bens Leo: Hargai Hak Cipta Musisi - Bens_Leo1.jpg
PK/VEL
Bens Leo, salah seorang juri pada Lomba Bintang Radio Indonesia 2014 di Kupang-NTT, Selasa (14/10/2014).
Bens Leo: Hargai Hak Cipta Musisi - lbri_2014_kupang_(7)1.jpg
POS KUPANG/NOVEMY LEO
JURI LBRI 2014 --- Para juri lomba Bintang Radio Indonesia (LBRI) 2014 di Kupang-NTT, dari kiri ke kanan Bens Leo, Elsa Sigar dan Sandro Tobing, pada hari pertama lomba, Selasa (14/10/2014), di Aula Eltari Kupang

POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Wartawan musik, Bens Leo, menjadi salah satu juri dalam Lomba Bintang Radio Indonesia (LBRI) 2014 di Kupang-NTT, mulai Selasa (14/10) hingga Sabtu (18/10/2014).

Di sela-sela acara penjurian, musisi bernama asli Benny Hadi Utomo ini menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada RRI  yang telah menyelenggarakan LBRI secara rutin selama beberapa tahun belakangan ini. Suami dari Pauline Endang ini pun berharap agar RRI tetap rutin menyelenggarakan LBRI.

Karena ajang besar seperti itu, demikian ayah dari Addo Gustaf Putra, itu bisa melahirkan para penyanyi baru berbakat dan dapat membawa harum nama Indonesia. Selain itu, menurut produser album perdana Kahitna  Cerita Cinta tahun 1993 itu, ajang LBRI bisa turut serta upaya melestarikan musik tanah air, termasuk bisa menghargai para musisi dan pencipta lagu.

Menurut Bens, dalam setiap perlombaan LBRI, seyogyanya lagu-lagu yang dibawakan oleh peserta harusnya terdata secara baik oleh pihak RRI. Data itu meliputi siapa penciptanya, siapa yang mengaransemen, termasuk siapa yang mempopulerkan lagu itu dan tahun hitsnya.

Mengapa? Agar para peserta lomba, termasuk masyarakat penonton, bisa tahu dan mengenal siapa pencipta lagu itu dan juga agar bisa menghargai karya hak cipta lagu dimaksud.

"Kita harus menghargai hasil karya cipta lagu dari penciptanya. Salah satunya dengan cara mensosialisasikan siapa pencipta lagu-lagu yang dibawakan oleh peserta LBRI. Kalau kita tidak  menghargainya sekarang, siapa dan kapan lagi," kata Bens.

Bagaimana dengan ajang LBRI 2014 di Kupang, Bens menilai upaya itu sepertinya belum maksimal dilakukan. Buktinya, pada hari pertama kegiatan LBRI di Aula El Tari Kupang, sejumlah MC hanya menyebutkan judul lagu dan siapa yang mempopulerkan lagu yang akan dibawakan oleh setiap peserta.

Sementara itu siapa pencipta lagu dan tahun lagu itu dipopulerkan, belum disebutkan oleh MC.

Karenanya, Bens berharap untuk perlombaan hari berikutnya, kondisi itu harus segera diperbaiki. 

"Satu pesan saya kepada pihak RRI, khususnya panitia, agar mulailah menghargai suatu karya cipta lagu. Ingatkan kepada MC agar setiap kali memanggil peserta LBRI, hendaknya menyebutkan juga siapa pencipta lagu yang akan dibawakan itu. Karena hal itu merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap karya hak cipta lagu orang lain. Apalagi UU hak ciptanya sudah ada kan," kata Bens.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved