Kualifikasi Piala Eropa 2016

Slovakia vs Spanyol, Adu Jeli Jagoan Asis

Sayang, anggapan tersebut justru tak membuat Spanyol besar kepala. Mereka malah sadar

Editor: Dion DB Putra
AFP
Diego Costa 

POS KUPANG.COM  - Dari sisi peringkat Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), posisi Slovakia (40) berada jauh di bawah Spanyol (8). Jadi bukan tanpa sebab jika Tim Matador dianggap bisa dengan mudah menekuk negara di kawasan Eropa Timur tersebut, kala kedua negara bentrok pada Matchday 2 Grup C Kualifikasi Euro 2016, di Štadión MŠK  ilina, Zilina, Jumat (10/10/2014).

Sayang, anggapan tersebut justru tak membuat Spanyol besar kepala. Mereka malah sadar kalau Slovakia bisa memberi kejutan dengan cara mereka sendiri.  Laga perdana memberi sinyal kalau mereka punya kualitas di atas rata-rata. Kami hanya bersua Macedonia dan berstatus tuan rumah. Tapi lihat, mereka bisa mendapatkan tiga angka saat tandang ke markas tuan rumah Euro 2012, Ukraina. Jadi, kami tak bisa terlena hanya dengan melihat peringkat dunia,” ucap David Silva, sayap kiri Spanyol, di El Pais, kemarin.

Meski terkesan merendah, apa yang telontar dari mulut winger Manchester City tersebut memang bisa saja terjadi di lapangan. Secara kualitas individu, dua tim kini sedang memiliki deretan persona yang tergolong on fire di level klub. Satu yang paling menonjol pada pertandingan yang akan dipimpin wasit Björn Kuipers asal Belanda ini adalah peperangan di area tengah.

Bukan rahasia lagi, kedua tim memiliki ketangguhan dan soliditas tinggi di area sentral tersebut, yang sudah terlihat pada laga pembuka. Statistik yang menyertai mereka tak lain adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan pada barisan depan. Kalaupun mau ditambah, mereka kadangkala menjadi eksekutor andal, ketika lini penggempur sedang mengalami stagnasi.

Terkait hal ini, magnet utama tim tamu tentu saja tertuju pada Cesc Fabregas. Gelandang asal klub Chelsea ini memang sedang berada dalam kondisi puncak penampilan, apalagi dalam urusan mengirim umpan-umpan matang ke area depan. Sampai pada penampilan ke-9 bersama The Blues, ia sudah mengoleksi delapan asis, dan menjadi yang tertinggi di klubnya maupun di Premier League.

Kemampuan Super Fab untuk mengoyak sistem pertahanan lawan dengan umpan-umpan briliannya, menjadi andalan Spanyol. Di sisi lain, meski berstatus pengumpan, ia pun bisa saja berubah peran kala diberi tanggung jawab di area false nine.

Pelatih timnas Spanyol, Vicente Del Bosque mengakui, kali ini ia memang tak bisa melepaskan diri dari fungsi Fabregas.  Saya pikir dia sedang berada dalam kondisi terbaik, dan jika itu terjadi, sepertinya tak ada yang bisa menghalangi kinerjanya. Itulah kenapa saya mengandalkannya kontra Slovakia. Apalagi semua orang yang ada di sekitarnya juga punya kapasitas yang tak berbeda jauh. Meski ini akan menjadi pertandingan yang ketat, saya tahu Fab bisa menemukan jalan keluar,” tutur sang allenatore.

Del Bosque benar, setidaknya dari sisi pemain yang dibawanya ke Zilina. Permainan terbaik memang sedang dimiliki David Silva, Andres Iniesta, Koke sampai Sergio Busquets. Belum lagi dukungan dari Ander Iturraspe, Raul Garcia sampai Santi Cazorla, yang setiap saat bisa memberikan kejutan.

Bomber Spanyol, Diego Costa juga berharap Fabregas bisa memberikan bola-bola matang seperti saat bersama-sama membela Chelsea. Dalam sesi latihan sebelum terbang ke Zilina, kombinasi Fabregas-Costa mendapat prioritas. Hasilnya dirasa positif oleh Costa.

 Sangat membantu ketika memiliki teman yang juga bermain di level klub. Saya sangat berharap Fab bisa tampil seperti apa yang kami lakukan di Chelsea. Saya sedang mencari gol pertama, dan saya yakin dia akan memberikan yang terbaik untukku,” tegas Costa.

Tak hanya Fab-Costa, kombinasi yang kemarin dicoba Del Bosque adalah menempatkan Paco sebagai target man, dan disejajarkan dengan Pedro Rodriguez serta David Silva. Sementara Fabregas berduet dengan Koke di area tengah. Komposisi tersebut dianggap paling memungkinkan untuk terus menekan setiap jengkal area tuan rumah.

Jika Spanyol memiliki Fab, Slovakia justru bisa menimbulkan marabahaya bagi tim tamu. Pasalnya, beberapa pemain yang dipanggil Pelatih Ján Kozák juga punya catatan menawan dalam urusan memberikan asis.
Nama teratas tentu saja sang kapten, Marek Hamsik. Gelandang yang bermain untuk Napoli ini sudah mengemas 3 asis dan dua gol di awal musim ini. Total, sepanjang kariernya sudah mengoleksi 70 asis dalam 28.814 menit permainan.

Slovakia juga masih punya pemain lincah, Vladimír Weiss . Sayap berusia 24 tahun ini juga kapasitas bagus musim ini. Bergabung dengan Liga Qatar bersama Lekhwiya, ia tampil menonjol dengan koleksi empat gol dalam tujuh partai. Total, ia juga termasuk raja asis dengan koleksi 40 umpan akurat dalam 8.728 menit di lapangan.

Tak kalah berbahaya adalah dua penggawa lain di area tengah yang menjadi andalan Ján Kozák, yakni Robert Mak dan Miroslav Stoch. Nama terakhir sudah mengemas 32 asis dalam 13.282 menit, sementara Mak musim ini sudah mengoleksi 3 asis dan lima gol bersama klub asal Yunani, PAOK.

Pelatih Kozak berharap, kombinasi siapapun yang ada di area tengah, baik Hamsik, Weiss, Mak maupun Stoch bisa memberi tekanan berarti untuk Gerard Pique dkk. Apalagi pergerakan bomber Adam Nemec, juga terus membaik.
 Melihat peluang yang ada, saya pikir kami bisa mengimbangi Spanyol, bahkan mempermalukan mereka. Intinya, kami tak boleh lengah dan jemawa di lapangan. Kemenangan atas Ukraina memberi banyak harapan, dan kami sedang menikmati itu,” beber Kozak.

Mantan pelatih Kosice ini semakin yakin, karena personel di area belakang juga berada dalam kondisi terbaik. Ján Durica dan Martin Skrtel bakal menjadi tembok tangguh, sekaligus pengatur bagi Peter Pekarík, Tomáš Hubocan, Michal Breznaník, ?ubomír Michalík ataupun Norbert Gyömbér.  (Tribunnews.com/bud)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved