Herman Musakabe

Hidup Adalah Anugerah

Herman Musakabe ketika menerima penghargaan sebagai tokoh NTT yang memiliki perhatian kepada kemajuan olahraga di NTT.

Editor: Sipri Seko
zoom-inlihat foto Hidup Adalah Anugerah
ist
Herman Musakabe

Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota

MANTAN Gubernur NTT, Herman Musakabe meluncurkan buku terbarunya berjudul "Hidup adalah Anugrah." Buku ini berisikan pengalamannya, sewaktu menjadi anggota TNI maupun saat menjabata sebagai gubernur NTT yang dipandangnya sebagai anugrah yang sangat besar dari Yang Maha Kuasa.

Hal ini diungkakan Herman Musakabe ketika menerima penghargaan sebagai tokoh NTT yang memiliki perhatian kepada kemajuan olahraga di NTT dalam acara HUT ke-27 PDAM Kabupaten Kupang, Rabu (24/9/2014).

Menurutnya, melalui buku ini, ia ingin membagikan kisah hidupnya yang kiranya mampu memberikan inspirasi bagi setiap pembacanya. "Hidup ini adalah anugerah. Karena itu sangat penting untuk dinikmati. Ada banyak hal yang kita inginkan dalam hidup ini dan apabila mulai kita kerjakan dan memohon pertolongan Yang Maha Kuasa, pasti akan kita dapatkan yang diinginkan itu. Saya punya banyak pengalaman yang saya tuangkan dalam buku ini. Dan, saya ingin bagikan kepada semua masyarakat NTT," ujar Herman.

Herman Musakabe yang memperoleh penghargaan karena perhatiannya membangun rumah bagi atlet yang berprestasi di PON, mengatakan, ia ingin menceritakan pengalamannya ketika menjadi gubernur NTT. "Waktu saya dilantik menjadi gubernur NTT, yang ada dibenak saya adalah bagaimana membuat masyarakat NTT bisa menegakkan kepala di antara provinsi lain yang ada di Indonesia. Waktu itu saya bertanya kepada staf saya, apa potensi yang kita punya. Staf saya itu mengatakan, kita punya potensi di bidang olahraga," urainya.

Mendengar hal tersebut, Herman mengaku langsung berpikir bagaimana caranya memotivasi para atlet untuk meningkatkan prestasinya di PON. "Saya melahirkan ide memberikan rumah bagi atlet yang berprestasi di PON waktu itu. Bukan tanpa kendala memberikan hadiah rumah ini. Waktu itu tidak ada anggaran untuk membangun rumah bagi para atlet. Saya cukup pusing juga, tetapi tidak menghentikan langkah saya untuk memberikan yang terbaik bagi anak NTT yang berprestasi," ujar Herman.

Herman mengaku, mengumpulkan para pengusaha di kantornya untuk berpatungan agar bisa memberikan rumah kepada empat atlet NTT yang berprestasi di PON 1993. Hasil patungan itu menghasilkan dana untuk membangun empat unit rumah.

"Semua ini bermula dari keinginan luhur. Mulailah pekerjaan dengan memohon pertolongan Tuhan, sehingga semuanya bisa dilakukan," ujarnya. **

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved