HUT Kemerdekaan RI
Di Mbay, Ada Ritual Dua Malam untuk Merah Putih
Paskalis mengatakan, sejak awal sudah diduga ada kekuatan lain dalam kejadian itu, tidak
Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG.COM, MBAY - Setelah dua tahun berturut-turut muncul insiden pengawal dan anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) jatuh di sela-sela Pengibaran Bendera Merah Putih, pelatih dan anggota Paskibra tahun 2014 Kabupaten Nagekeo menggelar ritual khusus di tiang bendera. Ritual itu berupa pemasangan lilin dan berdoa di pelataran tiang bendera selama dua malam berturut-turut sebelum peringatan kemerdekaan.
Salah seorang pelatih Paskibra Kabupaten Nagekeo, Paskalis Uwa yang ditemui di Lapangan Berdikari Mbay, Minggu (17/8/2014), mengatakan, insiden pada upacara pengibaran bendera tahun 2012 dan 2013 yang lalu telah memberi pelajaran berharga sekaligus mendorong mereka mencari tahu musabab kejadian itu.
Paskalis mengatakan, sejak awal sudah diduga ada kekuatan lain dalam kejadian itu, tidak sekadar karena faktor kesehatan.
"Saya akhirnya menemukan informasi dari Pak Kadis Kehutanan, bahwa pada saat dilakukan penggusuran untuk pembangunan fondasi tiang bendera ditemukan tengkorak dan tulang-belulang manusia. Tengkorak tersebut dikuburkan kembali di lokasi itu," beber Paskalis.
Bermodalkan informasi itu, katanya, pada tanggal 15 Agustus 2014 malam dirinya bersama seluruh Anggota Paskibra dan pelatih berdoa dan memasang lilin di pelataran tiang bendera.
Ritual yang sama, ungkap Paskalis, kembali dilakukan pada tanggal 16 Agustus malam oleh pelatih dan pasukan delapan atau pasukan pengibar bendera.
"Kita berdoa dan minta izin para leluhur dan izin pemilik kubur. Ternyata apa yang kita lakukan membuahkan hasil. Hari ini pengibaran bendera berjalan mulus," kata Paskalis.
Dikatakan Paskalis, informasi tentang keberadaan kubur di bawah fondasi tiang bendera di lapangan Berdikari Mbay juga diperkuat Bupati Nagekeo, Elias Djo. "Menurut Pak Bupati di bawah fondasi tiang itu ada kubur tiga orang. Bahkan Pak Bupati menghafal nama mereka," demikian Paskalis.
Selain ritual di tiang bendera, lanjut Paskalis, dirinya dan pasukan pengibar bendera 10 kali lipat bongkar bendera yang akan dikibarkan pada upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan. Tindakan itu, katanya, dilakukan untuk memastikan posisi lipatan benar. Bendera yang sudah dilipat kemudian diamankan di sebuah boks dan dikunci rapat. Bendera itu baru diambil Minggu (17/8/2014) pagi menjelang upacara pengibaran bendera. (dea)