Makan Sambil Menyatu dengan Alam di Warung Telaga Opa

Warung Telaga Opa hadir di Kota Kupang dengan kuliner serba ikan segar dengan tawaran desain interior dan eksterior yang nyaman.

POS KUPANG/NOVEMY LEO
LOPO--Seorang pengunjung sedang menikmati kuliner di salah satu lopo di Warung Telaga Opa di Jalan Kejora Nomor 69 Kupang, beberapa waktu lalu. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG, PK  --- TIDAK sedikit warung, rumah makan, hingga restoran besar di Kota Kupang yang menawarkan berbagai kuliner ikan.

Namun pada umumnya, ikan yang dijadikan kuliner serba ikan itu adalah ikan yang sudah tidak segar lagi karena ikan tersebut sudah ditangkap beberapa hari sebelumnya lalu di-es-kan atau ditaruh dalam freezer.

Dan 'ikan es' itu baru akan diolah jika pelanggan memilihnya untuk dibuatkan jenis kuliner kesukaannya.

Memang ada beberapa rumah makan atau restoran yang cukup mahir mengolah 'ikan es' menjadi kuliner yang lezat lantaran racikan bumbu yang digunakannya tepat. Namun tetap saja, ikan itu adalah 'ikan es' bukan? Artinya, rasa daging ikan es itu jelas sudah tidak 'segar' lagi.

Bisakah Anda membayangkan bagaimana jika kuliner serba ikan itu berasal dari ikan segar yang masih hidup dan diambil langsung dari kolam barulah kemudian diolah menjadi menu kesukaan Anda. Wah, tentu saja ikan segar itu akan 'melahirkan' cita rasa yang tinggi bukan?

Pastinya, daging ikan seperti itu bisa terasa lebih empuk, gurih, 'manis' di lidah. Dan, gigi Anda pun tak akan sia-sia 'merobek' helai demi helai daging ikan segar itu.  Apalagi jika bumbu yang 'ditaburi' pas sesuai selera Anda. 

Belum lagi jika Anda membayangkan kuliner ikan segar itu, Anda makan di tempat yang nyaman, indah, sejuk, asri, artistik dan romantis. Hmmmm, indahnya membayangkan hal itu bisa terjadi.

Tak perlu lama untuk mewujudkan impian Anda itu. Karena saat ini di Kota Kupang, Anda sudah bisa menemukan warung makan yang menyajikan berbagai macam kuliner ikan segar plus tempat yang nyaman dan artistik.

Tempat itu bernama Warung Telaga Opa (WTO), milik suami istri Krisentia Assan dan Rofat yang dikelola oleh manajer Daniel Dian Hernandia.

Warung Telaga Opa ini berada di Jalan Kejora 69 Kupang. Atau dari Kantor Depkuham NTT sebelum ke pertigaan Jalan El Tari, Anda bisa bisa belok ke kiri ke Jalan Polisi Militer, dan sebelum sampai ke Kantor Denpom Kupang, beloklah ke kiri lalu terus mengikuti ruas jalan itu. Dan, setelah tempat pengisian air, Anda bisa menemukan Warung Telaga Opa yang berada di kiri jalan.

Jika dari Kantor Korem 161/Wirasakti Kupang Anda bisa menuju ke ruas jalan samping GOR Oepoi lalu belok ke kanan menuju ke Taman Budaya Oepoi. Nah, Warung Telaga Opa itu berada di samping Taman Budaya Oepoi.

Di WTO, Anda tidak hanya bisa kenyang makan tapi juga kenyang mata, kenyang hati dan perasaan serta kenyang pikiran. Bagaimana tidak. Di sana Anda bisa menikmati berbagai kuliner ikan mulai dari ikan kuah/bakar/goreng dengan berbagai cita rasa, juga kuliner lainnya plus desain arsitektur WTO yang indah dan unik.

"WTO hadir dengan konsep berbeda dengan warung makan lain yang ada di Kota Kupang ini. Di WTO pelanggan bisa memilih ikannya langsung di kolam ikan untuk kemudian diolah oleh koki WTO. Ada ikan gurami, ikan nila dan ikan lele. Desain WTO juga kami buat sedikit unik dengan menonjolkan nuansa tradisional khas NTT sedikit Jawa dan Bali," kata Owner WTO, Krisentia Assan, kepada Pos Kupang, Rabu (30/10/2013).

Kenyamanan suasana dan keindahan alam bisa langsung Anda nikmati selama berada di sana. Setelah memasuki gapura WTO Anda langsung disambut oleh sebuah Patung Semar dari Jawa yang bertubuh gembul plus perut buncit.

Mata Anda juga langsung dimanjakan dengan kehadiran taman yang didesain unik dengan berbagai jenis tanaman plus rumput yang sengaja dibiarkan tumbuh di sekeliling enam unit lopo (model rumah khas NTT yang menggunakan daun gewang).
Pada sisi kanan lahan seluas 1,3 ha itu  terdapat enam bangunan lopo terbuka.

Setiap lopo diisi meubel meja dan beberapa kursi yang terbuat dari kayu. Ada juga aksesoris kayu gemerincing yang digantung di tiang setiap lopo yang bisa memperdengarkan 'bunyi alam' saat aksesrois itu tertiup angin. Mirip suasana di tengah sawah.

Tampilan WTO memang sengaja dibuat demikian untuk memberi kesan Anda bisa 'menyatu' dengan alam saat menikmati kuliner serba ikan di sana. Kuliner serba ikan yang menjadi andalan WTO di antaranya gurame goreng/rica/bakar, ikan lele goreng/bakar.

Tapi jika bukan penggemar ikan, Anda bisa menikmati berbagai menu lain seperti ayam goreng lalapan, gado-gado, rujak cingur, rawon setengah setan dan lainnya. Tersedia pula berbagai juice dan minuman ringan lainnya. Tapi jangan lupa mencoba es kacang hijau dan es buah dan salad buah WTO. Sudah pasti segar dan lezat, apalagi jika diminum saat siang hari.

Jangan khawatir soal harga yang ditawarkan karena tidak mahal. Bahkan Anda seharusnya bersyukur karena di Kota Kupang yang panas dan 'keras' ini, saat Anda mengeluarkan uang untuk membayar harga kuliner di WTO, saat itu juga Anda sudah bisa menikmati keindahan desain, kenyamanan suasana dan keindahan alam yang tidak didapat di tempat lain.

Sambil menikmati kuliner, Anda bisa melihat pemandangan alam yang natural plus hamparan sawah warga yang ada di belakang WTO. Bahkan saat tengah malam, dari Lopo WTO Anda bisa melihat keindahan Gedung Bank NTT dengan kelap kelip lampunya yang memukau.

Nah! Tunggu apa lagi, segera datang ke Warung Telaga Opa. Pilih sendiri ikannya, pesan menunya, nikmati kulinernya, rasakan kenyamanan suasananya dan menyatulah dengan keindahan alam. Jangan lupa bawa pulang cerita indah buat keluarga, teman, kerabat Anda yang lain.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved