Zamantha Karen Terus Kembangkan Talenta
WARIA harus menggali, menemukan dan mengembangkan talenta dan potensinya.
POS-KUPANG.COM --- "WARIA harus menggali, menemukan dan mengembangkan talenta dan potensinya. berdedikasi dan terus meningkatkan kualitas diri sehingga orang tidak lagi memandang sebelah mata dan berlaku tak adil terhadap keberadaan waria," pesan Zamantha Karen, runner up 1 Putri Waria Indonesia 2012 di Jakarta, kepada 10 finalis dan waria lainnya di NTT.
Menurut Karen, waria juga harus terus mengkuti berbagai ajang lomba waria. Karena dengan ajang lomba itu, waria tidak saja akan mendapat banyak teman, tapi juga pengalaman berharga sehingga bisa meningkatkan wawasan dan pengetahuan diri.
"Saya jadi termotivasi menyelesaikan kuliah saat saya melihat begitu banyak waria di kota besar di Indonesia yang bergelar sarjana S1 hingga S2. Sekolah dan terus belajar itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupan kita," kata mahasiwa Fakultas Hukum UKAW Kupang ini.
Saat mengikuti lomba Putri Waria di Jakarta 2012, Karen dan peserta lainnya tidak saja dinilai performance, skill dan behavior, namun juga diwajibkan membuat makalah dan Karen membuat makalah soal trafficking dan mampu mempresentasikan dengan baik sehingga meraih kriteria putri intelegensia.
Menurutnya, kriteria penilaian seperti itu, khususnya soal pembuatan dan presentasi makalah, harus mulai diterapkan dalam lomba-lomba waria di tingkat lokal/daerah.
"Hal ini untuk mengasah kemampuan dalam bidang pengetahuan, sehingga bisa terpilih waria yang tidak saja cantik luar dalam tetapi juga pintar dan cerdas," kata waria kelahiran 16 November 1985. Karen bahagia karena saat ini, khususnya di Kota Kupang, tidak ada lagi waria yang mejeng di pinggir jalan untuk 'mencari nafkah' atau sekadar mejeng menunjukkan keberadaannya.
"Menurut saya hal ini patut diapresiasi karena memang saat ini sudah tidak zamannya lagi mejeng di jalan. Setiap manusia punya talenta, kembangkan dan pakai itu untuk mencari nafkah," kata anak dari Djibrael Wadu dan Marince Lulu ini. Karen menegaskan, tidak ada diksirminasi jika waria sendiri tidak mampu mencegah stigma dan diskriminasi itu.
"Jika waria membekali diri dengan ketrampilan, menunjukkan performance, bertingkah laku yang terpuji, tentu orang akan menghargai waria. Dengan demikian, waria tidak saja dilihat sebagai laki-laki yang cantik tapi waria akan dilihat sebagai manusia berpotensi yang bisa ikut serta dalam pembangunan daerah dan bangsa," kata bungsu dari dua bersaudara ini.
Karen berharap pemerintah sering menggelar kegiatan positif untuk waria dan memfasilitasi kegiatan waria seperti lomba porseni waria tingkat nasional yang digelar setiap tahun.