BBM Langka
DI SPBU Namosain, Pembeli BBM Gunakan Jerigen
Pembeli bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU Namosain didominasi para pembeli yang memakai jerigen

Pantuan Pos Kupang di SPBU Namosain, Sabtu (24/11/2012) siang, ratusan pembeli BBM pakai jeriken berebut antre mendapatkan bensin, meski ada beberapa aparat kepolisian.
Warga berdesak-desakan sambil menyorongkan jerigen kepada petugas. Ukuran jerigennya pun bermacam-macam, ada yang berkapasitas lima liter hingga 40 liter.
Petugas mengambil inisiatif memasang tali antre. Dengan demikian jerigen yang paling dekat diujung tali akan mendapatkan bagian pengisian terlebih dahulu.
Cara ini rupanya tak menyelesaikan persoalan. Beberapa warga yang membawa jerigen lima liter nekat menerobos antrean sepeda motor yang antre mengisi BBM. Kondisi itu terjadi karena makin banyaknya pembeli BBM pakai jerigen yang datang ke SPBU Namosain. Petugas pun kewalahan melayani dan kebingungan harus mendahulukan mengisi BBM pada sepeda motor atau jerigen.
Sementara itu puluhan kendaraan truk mengantre membeli solar di SPBU tersebut. Antrean truk membuat macet lalulintas di depan SPBU karena antrean kendaraan sampai di badan jalan.
Bernard, salah satu pengendara sepeda motor yang ikut antrea mengatakan, pembelian pakai jerigen semestinya dibatasi dan diseleksi saat BBM susah dicari. "Pemerintah harus tegas dan segera mengambil sikap. Pemerintah jangan diam hadapi masalah ini," tandas Bernard.
Bernard menyatakan, semestinya Walikota Kupang berkoordinasi dengan Kapolres Kupang Kota, Pertamina dan pemilik SPBU untuk pengaturan penjualan BBM. Bila tidak diatur, bisa berpotensi keributan di SPBU.
"Bila perlu diatur pembelian pakai jerigen hanya dilayani kalau ada rekomendasi minimal dari lurah. Selain itu, perlu pembatasan pembelian BBM bagi kendaraan roda empat agar BBM bisa dinikmati banyak orang," kata Bernard.
Senada dengan Bernard, Bertus warga lainnya juga mengharapkan Walikota Kupang bertindak cepat menyikapi krisis BBM di Kota Kupang. Ia menyayangkan bila dalam tiga hari terakhir tidak ada tindakan apa-apa dari Walikota Kupang untuk mengatur penjualan BBM di Kota Kupang.