Stok Gula Merah Melimpah
KUPANG, POS-KUPANG.COM — Memasuki musim kemarau saat ini, stok gula merah, atau orang Kupang lebih mengenalnya dengan gula lempeng, di pasar-pasar di Kota Kupang melimpah.
KUPANG, POS-KUPANG.COM — Memasuki musim kemarau saat ini, stok gula merah, atau orang Kupang lebih mengenalnya dengan gula lempeng, di pasar-pasar di Kota Kupang melimpah.
Pantauan Pos Kupang, Sabtu (7/5/2011) dan Minggu (8/5/2011), di Pasar Kasih dan Pasar Oeba, penjualan gula merah atau gula lempeng sudah mulai ramai. Gula merah mudah ditemukan di berbagai sudut pasar.
Ukuran gula lempeng tampak berbeda-beda. Ada yang ukuran lingkarannya besar, dan ada pula yang ukuran lingkarannya kecil sehingga kalau dilihat dari sisi ketebalannya terjadi perbedaan yang menyolok.
Ukuran dari lempengan gula tersebut membuat perbedaan harga jual dari gula merah, di mana rata-rata pedagang menjual Rp 1.000/tiga lempeng untuk ukuran kecil, Rp 2.000/tujuh lempeng ukuran sedang dan ukuran besar dijual seharga Rp 1.000/lempeng.
Yakoba Bapa, penjual gula lempeng yang ditemui di Pasar Kasih, Sabtu (7/5/2011), mengatakan, gula lempeng yang dijualnya terdiri dari dua macam, yakni jenis gula lempeng yang terbuat dari nira pohon lontar dan yang terbuat dari nira pohon gewang.
Dikatakannya, gula lempeng dari nira lontar dibeli dari Oebelo, Tuapukan, Kabupaten Kupang dan gula lempeng dari nira gewang dibeli dari Desa Oefafi, Kecamatan Bau-bau. Menurut Yakoba, kedua jenis gula tersebut memiliki perbedaan, yakni gula dari lontar memiliki ukuran lempengan yang lebih kecil dibandingkan dengan gula dari hasil nira gewang.
Untuk gula lontar, ukurannya lebih kecil sehingga dijual dengan harga Rp 1.000/tiga lempeng, sedangkan gula dari nira gewang dijual Rp 1.000/lempeng. “Dilihat dari sisi kualitas, gula lempeng dari pohon lontar memiliki kelebihan, yakni rasanya lebih manis, warna gula pun tidak gampang hitam serta lebih tahan lama karena mampu bertahan hingga satu tahun.
Sementara gula yang terbuat dari nira pohon gewang, warna gulanya cepat menjadi hitam,” jelas Yakoba
Permintaan gula lempeng setiap hari juga bervariasi, kata Yakoba, terkadang permintaan. Jika permintaan tinggi, keuntungan yang diperolehnya bisa mencapai Rp 100.000/hari.
Saat lagi sepi, keuntungan per hari hanya Rp 20.000.
Evan, penjual lainnya, mengatakan, maraknya penjualan gula juga karena saat ini sementara memasuki musim gula merah, karena baru selesai musim hujan. “Meskipun telah memasuki musim gula lempeng, namun sejumlah wilayah penghasil gula seperti Rote, belum memasok gula ke pasaran Kota Kupang,” katanya.