Laporan Obby Lewanmeru

Kubis Oesao Mulai Dipasarkan

KUPANG, POS KUPANG.Com----Para petani di Desa Oesao, Kabupaten Kupang, dan di Tarus, Kota Kupang, mulai memasarkan hasil tanaman sayuran terutama kubis/kol di sejumlah pasar di Kota Kupang. Harga jual komoditi ini disesuaikan dengan besar-kecilnya bungkusan kubis yang dipanen.

 
KUPANG, POS KUPANG.Com----Para petani di Desa Oesao, Kabupaten Kupang, dan di Tarus, Kota Kupang, mulai memasarkan hasil tanaman sayuran terutama kubis/kol di sejumlah pasar di Kota Kupang. Harga jual komoditi ini disesuaikan dengan besar-kecilnya bungkusan kubis yang dipanen.

Pantauan Pos Kupang, Selasa (13/7/2010), di sejumlah pasar di Kota Kupang, tampak sayur kol asal Kapan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mulai jarang dijual, sehingga di mana-mana terlihat kol asal Oesao dan Tarus menguasai pasar. Kol dari dua daerah itu dijual dengan harga Rp 4.000 sampai Rp 7.000/buah.

Di Pasar Oeba, terdapat tiga hingga lima titik penjualan kol oleh pedagang. Harga jual bervariasi, ada yang menjualnya Rp 10.000/tiga buah, sedangkan kol yang berukuran paling besar dijual Rp 7.000/buah. Mereka tidak menjual dalam ukuran kilogram. 
Kondisi yang sama terlihat di Pasar Oebobo dan Pasar Kasih Naikoten 1 Kupang. Para pedagang yang ditemui mengaku membeli kol dari pedagang yang membeli langsung dari petani. Ada juga yang langsung datang ke lahan petani di Oesao atau Tarus untuk membelinya.

Dominggus, salah satu pedagang kol asal Oesao, menuturkan, di Oesao saat ini para petani mulai memanen kol. Setiap hari, lanjutnya, dua sampai tiga pedagang masuk ke wilayah itu untuk membeli kol dalam jumlah banyak. "Saya juga beli dari petani, tapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Dan, harga jual saat ini sudah mulai turun karena memasuki musim panen kol. Hampir semua petani yang tanam kol mulai panen," ujar Dominggus. 

Dia mengaku kemampuan membeli sayur kol untuk dibawa ke Kupang, berkisar dari 150 hingga 200 buah. Sedangkan pengusaha besar biasanya membeli sampai 2.500 buah kol.

Jika membeli dalam jumlah banyak, lanjut Dominggus, keuntungan yang diperoleh lebih banyak. Sedangkan pedagang kecil yang beli terbatas, keuntungan yang didapat tidak seberapa. "Keuntungan yang kami dapat tidak banyak. Kalau beli 200 buah kol ditambah ongkos angkut ke Kupang, maka kami harus jual Rp 3.000/buah kol agar untung sedikit," ujarnya.

Welem Mano, salah seorang pedagang kol di Pasar Oebobo, menuturkan, kol yang dijualnya didatangkan dari Tarus. Sayur itu dijual dengan harga Rp 5.000/buah. "Kami beli kol di Tarus lalu bawa ke sini untuk jual. Mengingat sayur jenis ini tidak terlalu tahan lama, sehingga kami selalu usahakan supaya cepat selesai dijual. Biar untungnya sedikit, yang penting lancar," ujar Mano. (yel)



 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved