Laporan Obby Lewanmeru
FSBDSI Bangun Kerja sama Tripartit
KUPANG, POS KUPANG.Com--Federasi Serikat Buruh Demokrasi Indonesia (FSBDSI) membangun kerja sama tripartit dengan pemerintah dan pengusaha untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Kerja sama tersebut dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di daerah guna mewujudkan pembangunan ekonomi masyarakat.
KUPANG, POS KUPANG.Com--Federasi Serikat Buruh Demokrasi Indonesia (FSBDSI) membangun kerja sama tripartit dengan pemerintah dan pengusaha untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Kerja sama tersebut dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di daerah guna mewujudkan pembangunan ekonomi masyarakat.
"Saya berharap kerja sama tripartit ini bisa terlaksana dengan baik dan bebas dari KKN demi kepentingan masyarakat," pinta Ketua DPP-FSBDSI, Prof. Dr. Abdul Azis Riambo, S.H, saat bertatap muka dengan masyarakat penerima manfaat dari Kabupaten dan Kota Kupang, serta seluruh pengurus DPD NTT, DPC Kota Kupang dan DPC Sabu Raijua di Aula Balai Diknas PPO Propinsi NTT, Sabtu (10/7/2010).
Azis Riambo mengatakan, FSBDSI memperoleh dana bantuan dari NCC sebesar Rp 3 triliun untuk pemberdayaan pada enam propinsi, yakni NTT, Aceh, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sumatera Utara, serta Propinsi Lampung. "NTT diprioritaskan sehingga perlu kebersamaan mewujudkan program ini untuk mengatasi kemiskinanan," kata Riambo.
Didampingi Ketua DPD NTT, Herison Wadu; Ketua DPC Kota Kupang, Amin Juariah; Ketua DPC Sabu Raijua, Marthen Luther Dira Tome; dan Sekretaris DPC Kabupaten Kupang, Heri Riwu; Riambo mengatakan, 30 persen dari total dana bantuan NCC tersebut untuk kegiatan sektor formal dan 70 persen sektor informal.
Untuk itu, lanjut Riambo, perlu keseriusan dan kerja sama yang baik antara semua pihak dan semua pengurus FSBDSI, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga propinsi untuk mendukung program kerja selama lima tahun ke depan.
"Dewan pimpinan pusat punya kewajiban memperjuangkan usulan masyarakat hingga mengajukan permohonan ke Bappenas. Masyarakat mempunyai kepentingan untuk mendapatkan kegiatan yang diusulkan dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama," katanya.
Pada kesempatan itu, dua tokoh masyarakat asal Kabupaten Kupang, masing-masing Alfred Jhon dan Zakarias Doroh mewakili masyarakat penerima manfaat berharap agar program FSBDSI ini secepatnya direalisasikan sehingga tidak terjadi krisis kepercayaan. "Kami berterima kasih kepada bapak ketua umum FSBDSI, Prof. Dr. Abdul Azis Riambo, S.H, yang juga pendiri tunggal FSBDSI karena telah menerima usulan masyarakat NTT untuk ditindaklanjuti. Dan, kami tetap menunggu hingga usulan itu terjawab," kata Alfred John.
Ketua DPD-FSBDSI NTT, Herison Wadu, mengatakan, semua pengurus merasa terpanggil untuk melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah dan NGO yang ada. "FSBDSI NTT akan terus membangun kerja sama tripartit dengan pemerintah dan pengusaha untuk mewujudkan program pemberdayaan ini selama lima tahun ke depan," kata Wadu.
Sebelum bertatap muka, Ketua DPP-FSBDSI bersama empat anggota rombongan, Moch Sadriana, S.H, Dewi Filda Yanti, S.H, Wati Mongou, S.Sos serta Korwil NTT, Lazarus Timo Olin dijemput ratusan masyarakat penerima manfaat dari Kabupaten dan Kota Kupang serta para pengurus DPC dan DPD-FSBDSI NTT di Bandara El Tari-Kupang.
Penjemputan diwarnai natoni adat dan pengalungan selendang sebagai tamu kehormatan sebelum diarak melintasi Jalan Adi Sucipto, Jalan Timor Raya, Jalan Pulau Indah, Jalan El Tari II menuju tempat pertemuan di Balai Dinas PPO NTT pukul 17.00 Wita. (mas)