Laporan Obby Lewanmeru
Realisasi Beras OP 3.400 Ton
KUPANG, POS KUPANG.Com---Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyalurkan beras untuk operasi pasar (OP) sebanyak 3.400 ton. Jumlah ini merupakan realisasi beras yang terjual pada sejumlah lokasi di kabupaten/kota di wilayah NTT.
KUPANG, POS KUPANG.Com--Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyalurkan beras untuk operasi pasar (OP) sebanyak 3.400 ton. Jumlah ini merupakan realisasi beras yang terjual pada sejumlah lokasi di kabupaten/kota di wilayah NTT.
Kepala Bulog Divre NTT, Marwan Lintang, kepada Pos Kupang di kantornya, Rabu (14/7/2010), menjelaskan, sejak digelarnya OP pada Januari 2010 sampai saat ini, jumlah beras yang sudah tersalurkan sebanyak 3.400 ton. "Animo masyarakat cukup tinggi untuk membeli beras OP. Berdasarkan data yang kami himpun dari setiap daerah di NTT, beras OP cukup laris karena harga pasar bisa terkendali," kata Marwan.
Didampingi Humas Bulog Divre NTT, Marselina B Radja-Rihi, Marwan menyebut Kota Kupang sebagai wilayah yang tertinggi merealisasikan OP sebanyak 1.078 ton. Sementara yang paling sedikit Kabupaten Sumba Barat Daya, hanya 8 ton.
"Total realisasi beras OP yang sudah terjual kepada masyarakat sebanyak 3.400 ton. Dan, dari jumlah itu terbanyak terdapat di Kota Kupang dan Kabupaten Belu. Harga beras OP yang kita jual Rp 5.750/kilogram (kg)," katanya.
Marwan menambahkan, stok beras di gudang Bulog saat ini sebanyak 20.000 ton. Dan, dalam waktu dekat tiba lagi 7.000 ton dari Jawa Timur, 10.000 ton dari Sulawesi Selatan. "NTT daerah paling tinggi salurkan beras OP, kita akan terus lakukan," ujarnya.
Kapan OP dihentikan, Marwan mengatakan apabila harga beras di pasar turun atau jauh dibawah harga beras OP.
Menurut Marwan, OP yang digelar sejak Januari 2010 murni untuk menekan harga jual beras di tingkat pedagang disesuaikan daya beli masyarakat. "Kita tetap lanjutkan OP, kecuali ada instruksi dari menteri dan disetujui pemerintah daerah untuk dihentikan," jelas Marwan. (yel)