Laporan Obby Lewanmeru
Mei 2010, Pabrik Semen Kupang Beroperasi
KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Bila tidak ada rintangan, pada Mei atau Juni 2010 mendatang, Pabrik Semen Kupang sudah bisa beroperasi. Saat ini, persiapan mesin sudah mencapai 70 persen.
Hal ini disampaikan General Manager Operation PT Sarana Agro Gemilang (SAG), Ronny Kristianto, ketika ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Senin (22/3/2010). Ronny ditemui berkaitan dengan perkembangan persiapan beroperasinya pabrik semen kupang saat ini.
Untuk diketahui, PT SAG merupakan perusahaan yang ditunjuk pemerintah pusat untuk mengoperasikan pabrik semen kupang. Perusahaan ini nantinya menangani urusan operasional pabrik yang telah berhenti beroperasi sejak awal tahun 2008 lalu.
Dia mengatakan, sesuai rencana pemerintah, pabrik semen tersebut mestinya sudah dioperasikan pada awal 2010 ini. Tapi dalam perjalanan, pihaknya menemukan sejumlah persoalan.
Persoalan itu, lanjut dia, diantaranya, pendistribusian logistik atau bahan-bahan yang berkaitan dengan perbaikan mesin dan masalah listrik.
"Pada akhir tahun 2009, transportasi laut sempat terhenti akibat cuaca buruk, sehingga barang-barang yang hendak didatangkan dari Surabaya, tertunda. Begitu pula dengan masalah listrik. Kondisi itulah yang membuat mundurnya proses produksi pabrik ini," ujar Ronny.
Dia menjelaskan, awalnya pabrik semen kekurangan listrik untuk mengoperasikan pabrik tersebut. Namun setelah daya listrik tersambung oleh PLN, pihaknya menemukan sejumlah persoalan pada mesin. Sejumlah onderdil mesin harus diganti, sehingga rencana pengoperasian pun tertunda.
Karena itu, lanjut Ronny, melihat persiapan termasuk pembenahan yang dilakukan saat ini, pihaknya bisa memprediksi, pada Mei atau Juni mendatang pabrik itu sudah bisa beroperasi.
"Saat ini persiapan sudah bisa dikatakan 70 persen. Sedangkan 30 persen lainnya, itu menyangkut instalasi dan penyempurnaan beberapa bagian. Secara teknis itu sedang dibenahi, sehingga kalau semuanya sudah matang barulah beroperasi," jelas Ronny.
Bila pabrik itu sudah bisa berproduksi, lanjut dia, tidak serta merta semen yang dihasilkan langsung diedarkan ke masyarakat. Dibutuhkan lagi sejumlah tahapan, yakni proses uji mutu/kualitas semennya, dan serangkaian proses untuk mendapatkan SNI.
"Proses ini adalah proses standar, sehingga tidak serta merta semen yang dihasilkan langsung diedarkan ke masyarakat. Produk itu harus diuji lebih dahulu. Pengujian mutu semen dilakukan di Bandung. Dengan pengujian itu akan ditentukan layak atau tidak produk tersebut. Hasilnya disampaikan lagi ke Departemen Perindustrian RI untuk pengurusan SNI," katanya.
Mengenai karyawan, ia menyebutkan, perusahaan menganut prinsip efesiensi terhadap tenaga kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. (editor kro)