Laporan Obby Lewanmeru
Koperasi Atasi Masalah Keluarga
KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Koperasi yang tumbuh dan berkembang saat ini merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ekonomi keluarga.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi NTT, Paulus R Tadung, S.H dalam sambutannya pada rapat anggota tahunan (RAT) perdana Koperasi Serba Usaha (KSU) Talena Lain di gedung Golkar Kabupaten Kupang, Minggu (21/2/2010).
Hadir pada RAT tersebut, Ketua KSU Talena Lain, Erasmus W Mooy, S.E, Manager, Johannis Isliko, S.Pt, serta sejumlah pengurus koperasi. Hadir pula kurang lebih 100 anggota koperasi.
Dikatakannya, koperasi hadir dilatarbelakangi oleh kemiskinan masyarakat. Tidak heran, sampai sekarang anggota koperasi masih didominasi masyarakat yang kurang mampu.
"Kita tidak perlu kecil hati. Sebab kita masih bisa atasi semua masalah dengan koperasi. Koperasi secara spontan muncul untuk mengatasi persoalan dalam rumah tangga, terutama kebutuhan setiap hari," kata Tadung.
Dia mencontohkan, di Eropa koperasi lahir dari adanya suatu kondisi yang tidak menguntungkan, yaitu revolusi industri di Inggris. Saat itu, pekerjaan yang biasanya dilakukan dengan tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. "Dari sinilah banyak sekali tenaga kerja yang menganggur. Mereka ini kemudian mengalami masalah dalam rumah tangga, lalu mereka membentuk koperasi," katanya.
Aset Rp 600 Miliar
Pada bagian lain, Tadung juga mengatakan, sampai 31 Desember 2009, aset dari seluruh koperasi yang ada di NTT mencapai kurang lebih Rp 600 miliar. Koperasi Obor Mas di Sikka, merupakan koperasi dengan aset terbesar, yaitu Rp 100 miliar.
"Kita harus bangga karena aset sebesar itu adalah hasil yang dikumpulkan dari orang yang tidak mampu yang merupakan anggota koperasi," kata Tadung.
Dia mengemukakan, dalam mengelola koperasi perlu ada kerja sama antara pengurus dan anggota. Pasalnya, jika salah satunya bermasalah, maka akan berpengaruh terhadap eksistensi koperasi tersebut.
Sementara itu, Ketua KSU Talena Lain, Erasmus W Mooy, S.E, mengatakan, KSU Talena Lain dalam kiprahnya terdiri dari dua bidang usaha, yakni usaha simpan pinjam, kredit sembako, penyewaan kuris dan tenda jadi serta pemberian bea siswa.
"Pelayanan kredit sembako hanya berlaku bagi anggota KSU, begitu pula dengan beasiswa bagi anak-anak dari anggota koperasi yang berprestasi," ujar Mooy. (*)