Laporan Obby Lewanmeru

Permintaan Pakaian Bekas Meningkat

KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Permintaan pakaian bekas atau dikenal dengan sebutan pakaian rombengan (RB), meningkat dalam satu pekan terakhir. Pakaian-pakaian ini cukup diminati karena harganya murah namun mutunya masih baik.

Pantauan Pos Kupang, Jumat (29/01/2010), penjualan pakaian bekas, terutama di Pasar Oeba dan Pasar Kasih Naikoten I Kupang, cukup dimintai warga. Tidak satu pun tempat penjualan pakaian bekas yang sepi dari pembeli. Kebanyakan warga mencari pakaian yang baru dibuka dari karung.
Harga baju kaos maupun kemeja, misalnya, bervariasi antara Rp 25.000-Rp 50.000/potong. Sementara celana pendek Rp 30.000- Rp 45.000. Celana panjang dijual dengan harga Rp 60.000-Rp 80.000. Bahkan ada pedagang yang menjual celana sampai pada harga Rp 100.000. Celana seharga ini, umumnya celana dengan kain yang bermutu.
Sejumlah pembeli mengatakan, ada perbedaan harga yang mencolok antara pakaian bermutu yang dijual di RB dengan yang dijual di toko, supermaket dan atau mall.
"Kalau di toko, supermarket atau swalayan, kita tidak bisa pilih atau bongkar lebih lama. Dan kalau barang yang disegel, susah dibuka. Tapi di sini, (tempat penjualan RB), kita bisa memilih pakaian sesuka hati," kata Margareta dibenarkan Meki Nabu.
Margareta mengatakan, mutu pakaian rombengan tidak berbeda jauh dengan yang dijual di toko atau  pusat perbelanjaan lainnya di Kota Kupang. Kalau dilihat dari harga, maka pakaian bekas terjangkau semua lapisan masyarakat.
Meki Nabu mengatakan, hampir semua warga Kota Kupang, dari semua lapisan masyarakat, selalu datang berbelanja di RB.
Salah seorang penjual pakaian bekas di Pasar Kasih Naikoten I Kupang, menyebutkan, pakaian bekas sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat bahkan tidak lagi membedakan pakaian bekas dengan yang masih baru, karena kualitasnya hampir sama.
"Saat ini permintaan banyak sekali. Meski jumlah pedagang selalu bertambah, tetapi permintaan juga terus meningkat. Pakaian bekas ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat," ujar penjual pakaian bekas ini. Dia menolak ditulis namanya.
Tentang animo pembeli dia mengatakan, biasanya pengunjung padat pada hari Minggu dan hari libur. "Kalau hari libur atau hari Minggu, kami harus ekstra dalam melayani, karena banyak sekali pengunjung. Tapi kalau hari biasa, pembeli tidak begitu banyak," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved