Laporan Obby Lewanmeru
Bulog Siap Operasi Pasar
KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) siap menggelar operasi pasar (OP) menyusul melonjaknya harga jual beras di Kota Kupang saat ini. Namun, OP itu baru dilakukan apabila ada permintaan atau perintah dari pemerintah setempat.
Hal ini disampaikan Kepala Bulog Divre NTT, Marwan Lintang, ketika ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Senin (18/1/2010). Lintang dikonfirmasi soal melonjaknya harga jual beras di Kota Kupang, seta adanya pernyataan dari pemerintah pusat menggelar OP di setiap daerah.
Menurut Marwan, pada prinsipnya Bulog siap melakukan OP. Namun barang yang dimiliki bulog adalah milik pemerintah, sehingga perlu adanya perintah atau permintaan dari pemerintah daerah.
"Barang yang kami simpan ini adalah barang milik pemerintah sehingga untuk mengeluarkannya pun harus ada perintah dari pemilik barang," kata Marwan.
Didampingi Kepala Seksi Humas Bulog Divre NTT, Marselina B Radja-Rihi, dia menjelaskan, bulog sudah siap jika ada permintaan atau ada perintah dari pemerintah daerah. Bulog juga telah menggelar rapat persiapan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu OP digelar.
Tentang pelaksanaan OP, ia mengakui, akan dilakukan dengan beberapa cara, antara lain disalurkan langsung ke pasar, melalui pedagang perantara dan melalui satuan tugas (satgas) dari bulog. Bahkan bisa juga melalui koperasi.
Marwan menyebutkan, harga jual beras di Kota Kupang saat ini sudah sangat tinggi. Kondisi seperti itu selalu berlangsung pada saat paceklik, di mana semua petani masih menanam dan belum tiba musim panen.
"Kalau kami lakukan OP dan harga tidak turun, maka itu masuk kategori kenaikan harga semu. Setiap bulan Januari biasanya harga melonjak, karena tidak ada panen, " katanya.
Stok 37.471 Ton
Marwan juga mengatakan, sampai saat ini stok beras yang ada pada Bulog seluruh NTT sebanyak 37.471 ton. Stok ini untuk kebutuhan empat bulan kedepan.
"Khusus untuk gudang yang ada di Kupang, jumlah beras sebanyak 9.000 ton. Sedangkan yang siap dibongkar dari kapal sebanyak 5.941 ton. Berarti ada sekitar hampir 15 ton beras," katanya.
Dia mengakui, dari segi ketersediaan beras di NTT, masih aman. Olehnya, apabila dilakukan operasi pasar pun, Bulog sudah siap. Namun OP digelar kalau ada permintaan atau perintah dari pemerintah daerah setempat.
Marwan menyebutkan, untuk Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) OP sudah dilakukan. OP itu digelar mengingat daerah itu merupakan daerah produsen, sehingga harus sesegera mungkin ada penetralan harga pasar.
"Saya sendiri sudah instruksi Kepala Bidang (Kabid) Pelayan Publik agar tidak boleh keluar daerah selama ada pembongkaran beras dari kapal ke gudang. Pertimbangannya, sewaktu-waktu ada hal yang perlu diatasi harus segera diatasi," ujar Marwan.
Menurut Marwan, beras yang ada merupakan beras dengan mutu yang terjamin karena merupakan beras giling dari Jawa Timur.
Pantauan Pos Kupang, harga jual beras saat ini terendah Rp 6.200,00/kg. Beras dengan harga itu, masing-masing beras mol Oesao Rp 6.200,00/kg, beras mol Rote Rp 6.200,00/kg. Sedangkan beras nona Kupang, Rp 6.300,00/kg dan beras lonceng Rp 7.000,00/kg. (*)