Laporan Obby Lewanmeru
11 Kopwan Berkembang Pesat
KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Sebelas Koperasi Wanita (Kopwan) yang dibentuk Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, saat ini berkembang pesat. Selain menggunakan modal dari luar, Kopwan ini menggunakan modal sendiri senilai Rp 864.915.665,00.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Kupang, Ny. Welmintje Adoe -Benyamin, saat Workshop Women Entrepreneurship di Restoran Nelayan, Kupang, baru-baru ini.
Hadir saatitu Ketua Dekranasda NTT, Ny. Lusia Adinda Lebu Raya, Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App, Sc, Ph.D dan Ketua Lembaga Penelitian (Lemlit) Undana, Prof. Ir. Fred L Benu, M.Si, Ph.D.
Menurut Welmintje, 11 Kopwan memiliki anggota 1.017 orang. Para pengurus dan anggota koperasi aktif mengembangkan koperasi. Sedangkan aset dari Kopwan yang ada saat ini tercatat Rp 1,3 miliar.
Dia menjelaskan, peran perempuan juga sebagai fasilitator dalam mendukung pelaksanaan pembangunan. Selain itu mendukung program pemerintah daerah dan salah satunya adalah pengembangan koperasi.
Sedangkan upaya peningkatan kualitas manajemen terhadap kelompok usaha perempuan tersebut, lanjut Welmintje, telah dilatih 50 kelompok pada 20 kelurahan yang ada di Kota Kupang.
Welmintje mengatakan, untuk menyukseskan semua itu, dibutuhkan beberapa langkah strategis, antara lain, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perempuan melalui pelatihan sesaui dengan bidang usaha yang digeluti.
"Srategis lain, yaitu perluasan pangsa pasar pengusaha melalui Galeri Dekranas Kota Kupang. Dan Koperasi Perempuan ini juga merupakan wujud dari peran Dekranasda Kota Kupang dalam ciptakan peluang usaha bagi perempuan," katanya.
Ketua Dekranasda NTT, Ny. Lusia Adinda Lebu Raya, mengatakan, perempuan adalah salah satu aset pembangunan ekonomi di NTT. Pasalnya, perempuan memiliki potensi yang cukup besar.
Bahkan, lanjutnya, secara nasional, dari 46 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), 60 persen pengelolanya adalah kaum perempuan. Dan saat ini, wirausaha yang berkembang itu tak hanya digerakan oleh kaum laki-laki, tetapi juga perempuan. (*)