Laporan Obby Lewanmeru

Istana Sei Tampilkan Paket Menu

SAAT ini makin banyak rumah makan di Kota Kupang. Rumah makan itu umumnya menyiapkan menu se'i, baik se'i sapi maupun se'i babi. Bahkan se'i sudah menjadi menu khas orang NTT dan bisa dijadikan oleh-oleh.

Menu se'i ini sebenarnya sudah muncul belasan tahun lalu, diawali di Baun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang. Setiap Sabtu dan Minggu, tempat ini penuh dengan pengunjung terutama dari Kota Kupang.

Dari tempat inilah, se'i akhirnya merambah ke Kota Kupang. Hampir setiap sudut kota ini pasti ada rumah makan yang menyediakan menu khas, daging se'i.

Demikian juga Istana Se'i, sebuah rumah  makan yang terletak di Jalan El Tari II. Tempat ini menyiapkan menu makanan khas se'i daging sapi dan se'i daging babi dengan menu pendukung berupa sayur bunga pepaya, daun singkong dan juga jantung pisang.

Bahkan menu khas di Istana Se'i adalah paket menu yang terdiri dari daging se'i sapi, nasi dan minuman berupa teh. Begitu pula dengan paket menu daging se'i babi, yakni nasi, sayur dan minuman.

"Sistem paket ini sangat diminati, karena hidangan yang disajikan lengkap dengan minuman. Hidangan ini cocok untuk keluarga maupun untuk pertemuan bisnis. (*)

Memilih Pensiun Dini

PENAMPILANNYA
sederhana. Ia murah senyum dan amat familiar.  Dialah  Yusuf Kabinan,  pemilik Istana Se'i. Dulu, Kabinan  adalah seorang karyawan Bank Dagang Negara yang telah dimerger menjadi Bank Mandiri.

Bekerja selama 16 tahun sebagai karyawan bank, Yusuf mengaku mengecapi banyak pengalaman. Pria kelahiran Kupang 13 Juni 1961 ini sempat mencuri ilmu dari relasi maupun pengusaha yang berhubungan dengan BDN masa itu.

"Saya lihat rekanan atau pengusaha yang juga sama dengan saya, tapi mereka itu setiap saat ada kemajuan. Karena itu saya coba mencari tahu apa rahasianya. Ternyata mereka itu belajar mencari peluang untuk berusaha. Makanya saya coba terapkan ilmu itu," tutur Yusuf.

Makanya, setelah memilih pensiun dini, ia pun coba merintis usaha warung makan dengan menu utama se'i. Sementara nama Istana itu diambil dari huruf depan kelima anaknya, masing- masing Ian, Simson, Tamy, Amanda dan Natasya. 

"Selama ini saya selalu belajar dari orang lain. Faktor itulah yang mendorong saya untuk coba menekuni usaha ini," ujar Yusuf yang merasa yakin usahanya ini bakal maju. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved