Breaking News

Laporan Obby Lewanmeru

Bank NTT Bantu PLN Rp 75 M

KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Bank NTT membantu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) wilayah NTT dana Rp 75 miliar. Bantuan dana tersebut untuk meningkatkan pelayanan kelistrikan di daerah ini.

Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Bank NTT, Daniel Tagu Dedo, saat menggelar jumpa pers akhir tahun di Kantor Pusat Bank NTT, Rabu (30/12/2009) lalu.
Hadir saat itu Komisaris Utama Bank NTT, Frans Salem, S.H, M.Si, Direktur Umum, Adrianus Ceme, Komisaris Independen, Prof.Dr.Fred Benu, M.Si, Direktur Pemasaran, Ibrahim Imang.

Tagu Dedo mengatakan, Bank NTT saat ini ikut mencurahkan perhatian pada kebutuhan pelayanan publik seperti listrik. Pasalnya, penerangan telah menjadi kebutuhan masyarakat.

"Kami sudah bantu PLN untuk peningkatan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat.  Mudah-mudahan dengan dana tersebut, pelayanan kelistrikan semakin baik," ujarnya.

Tagu Dedo menyebutkan, untuk tahap pertama pengucuran dana tersebut untuk pembangunan PLTU Ropa di Kabupaten Ende, juga di Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Menyangkut penyertaan modal oleh pemerintah daerah, ia mengemukakan, penyertaan modal oleh Pemerintah Propinsi NTT mencapai Rp 105 miliar.

Sementara lima kabupaten memiliki penyertaan modal terbesar, yakni Kabupaten Kupang, Sumba Timur, Kota Kupang, Manggarai Barat dan Sumba Barat.

Lebih lanjut, Tagu Dedo, mengatakan, ke depan Bank NTT juga akan terus berusaha meningkatkan penghimpunan dana masyarakat melalui produk giro, tabungan dan deposito berjangka. Pada tahun 2010 ini juga Bank NTT menerbitkan obligasi senilai Rp 500 M.

Tentang penerbitan surat utang (obligasi) oleh Bank NTT, ia mengakui, kondisi tersebut tidak berpengaruh terhadap pemerintah daerah dalam penyertaan modal daerah maupun pelayanan perbankan.

Pada kesempatan itu, Damyan Godho, Pemimpin Umum Harian Pos Kupang sebagai salah seorang peserta press conference memberi sejumlah saran kepada manajamen Bank NTT.

Diantaranya mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan mengembangkan potensi lokal yang ada, termasuk pengembangan sektor pariwisata.

"Bank NTT bisa memfasilitasi siswa-siswi untuk berwisata pada sejumlah obyek wisata di NTT. Misalnya mengunjungi Taman Nasional Komodo, Kelimutu dan lainnya. Hal itu untuk menanamkan rasa cinta akan potensi pariwisata di daerah ini," kata Damyan.

Selain sektor pariwisata, Damyan juga menyarankan Bank Indonesia untuk peduli dengan transportasi udara di NTT, karena penerbangan di NTT masih menjadi salah satu kebutuhan yang perlu ditingkatkan. (*)

Gerakan  Sektor Riil

KOMISARIS
Independen Bank NTT, Prof. Dr. Fred Benu, M.Si, mengatakan, pembangunan ekonomi NTT harus melalui sektor riil. Dan, Bank NTT berkomitmen mendukung usaha masyarakat pada sektor-sektor riil tersebut. Bila terwujud, maka dampaknya pada peningkatan ekonomi masyarakat.

"Tentu ini akan diprogramkan mulai tahun 2010 dan seterusnya, dengan menitikberatkan pada usaha sektor-sektor riil. Kalau kita mau bangun NTT, harus digerakkan mulai dari sektor-sektor riil," kata Benu.

Sementara itu, Komisaris Utama Bank NTT, Frans Salem, mengharapkan Bank NTT mempertahankan apa yang sudah dilakukan selama ini.

"Selama ini kan ada kredit usaha pembibitan ternak dan juga usaha mikro lainnya. Penyaluran dana itu hendaknya tetap dilakukan," kata Salem.

Sedangkan, penyertaan modal oleh pemerintah daerah, ia mengakui, setiap tahun penyertaan modal pemerintah daerah Rp 25 miliar. Pada tahun 2009, uang tersebut sudah disetor. Sedangkan untuk tahun 2010, sudah dialokasikan dalam APBD 2010.

Salem mengakui, Bank NTT juga melaksanakan program industrialisasi komoditi unggulan sesuai potensi yang ada di daerah ini. Industrialisasi itu dimulai dengan pembentukan kelompok usaha mikro pada tingkat pedesaan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved