Laporan Obby Lewanmeru

Harga Daging Naik

KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Harga daging di Kota Kupang saat ini sudah naik. Daging sapi, misalnya, naik dari Rp 55.000,00/kg menjadi Rp 60.000,00/kg. Sedangkan daging babi naik dari Rp 35.000,00/kg jadi Rp 40.000,00/kg.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, Senin (30/11/2009), menyebutkan, kenaikan harga itu semata-mata karena situasi pasar. Ketika ada penjual yang berhalangan, misalnya, maka pedagang lainnya serta merta menaikkan harga daging.

"Kalau di antara kami ada yang tidak menjual daging karena sesuatu sebab, maka kami akan menaikkan harga daging. Tentunya, kenaikan harga itu disesuaikan dengan kemampuan konsumen," ujar seorang penjual daging yang tidak mau disebutkan namanya.

Sementara itu, Anis Muskanan, salah satu penjual daging di Pasar Kasih, Naikoten I, Kota Kupang, menyebutkan, naik turunnya harga daging tergantung permintaan konsumen. Jika permintaan naik, harga juga akan naik.

"Tapi kalau harga daging sapi saat ini mencapai Rp 60.000,00/kg, itu karena permintaan meningkat tapi tidak diimbangi dengan stok yang ada di tangan pedagang. Akibatnya, harga naik," ujar Muskanan.

Dia menyebutkan, harga daging sapi saat ini terendah Rp 55.000,00/kg. Tapi jika konsumen ingin membeli tulang atau lainnya, maka harga tentu lebih murah lagi. Apalagi kalau konsumen tidak membeli dalam kiloan.

"Penetapan harga ini bukan dilakukan sesuka hati, tapi disesuaikan dengan kondisi pasar. Kalau stok ada, tapi permintaan sepi, maka harga turun. Tapi kalau stok kurang permintaan tinggi, otomatis harga akan naik. Jadi harga itu berubah-ubah sesuai kondisi pasar," ujar Muskanan.

Dia mencontohkan, pada hari Rabu, jumlah sapi yang dijagal di Rumah Potong Hewan (RPH) Oeba, Kota Kupang, hanya 20 ekor. Kalau saat itu permintaan banyak, maka harga otomatis naik, bisa mencapai Rp 60.000,00/kg.

Dikatakannya, selama ini banyak sekali faktor yang menyebabkan harga daging berubah-ubah. Salah satunya, adalah persediaan ternak sapi yang hendak dijagal. 

"Biasanya kalau hari Kamis dan Jumat rata-rata sapi yang dijagal mencapai 30 ekor. Apabila permintaannya tidak banyak, maka harga Rp 55.000,00/kg," katanya.

Sementara itu Beny Lette dan Saul Malelak, dua penjual daging babi yang ditemui secara terpisah, mengatakan, kiat penjualan daging babi sama dengan daging sapi. Disesuaikan dengan kondisi pasar. "Saat ini harganya Rp 40.000,00/kg, tapi menjelang Natal dan Tahun Baru pasti akan naik," ujar Beny dibenarkan Malelak.

Tentang pangsa pasar daging babi di Kota Kupang, dia mengatakan, permintaan stabil. Namun terbatas pada kalangan tertentu. Sedangkan daging sapi, pemasarannya lebih luas, karena menjangkau semua kelompok masyaakat.
Saul Malelak, menambahkan, saat menjelang hari raya keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru, harga daging biasanya naik. "Biasanya saat Natal dan Tahun Baru, harga daging naik Tapi kami masih lihat seperti apa kondisi tahun ini," ujar Malelak. (*)

Pedagang Keluhkan Fasilitas

SEJUMLAH
penjual daging sapi di Pasar Kasih, Naikoten I, Kupang menyesalkan sikap Pemerintah Kota Kupang terutama Perusahan Daerah (PD) Pasar yang tidak memperhatikan fasilitas penunjang di pasar itu. 

Fasilitas yang dikeluhkan itu, yakni meja-meja permanen yang selama ini digunakan untuk menjual daging. "Setiap hari kami hari bayar retribusi pasar, tapi pemerintah tidak perhatikan tempat yang kami pakai ini. Kami minta pemerintah catat keluhan ini," ujar seorang penjual daging yang enggan menyebut namanya.

Disaksikan Pos Kupang, meja-meja yang digunakan para pedagang di pasar itu cukup memprihatinkan. Permukaan meja yang terbuat dari semen itu sudah terkelupas, sehingga terlihat rangka betonnya. Kondisi itu mengakibatkan penjual enggan menggunakan meja tersebut.

"Kami harap pemerintah bisa perbaiki sarana ini. Kalau tidak kami ingin tanyakan di mana uang retribusi yang kami bayar setiap hari. Kami minta pemerintah mendengarkan keluhan kami ini," ujar para pedagang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved