Laporan Obby Lewanmeru
Minyak Goreng Paling Laris
KUPANG, POS-KUPANG.Com -- Selama dua hari digelar pasar murah di Kota Kupang, minyak goreng bimoli merupakan bahan kebutuhan pokok yang paling laris. Selama pasar murah, minyak goreng terjual 1.464 liter. Minyak goreng itu dibeli warga tiga kelurahan, yakni Airmata, Oebufu dan Kelurahan Bonipoi.
Pantauan Pos Kupang sejak Rabu hingga Kamis (16- 17/9/2009), pelaksanaan pasar murah di tiga kelurahan itu cukup mengundang animo masyarakat. Pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Propinsi NTT dan Kota Kupang itu bekerja sama dengan sejumlah distributor bahan kebutuhan pokok di kota ini.
Kepala Dinas Perindag NTT, Ir. Eddy Ismail, M.M, melalui Kepala Seksi Bina Pasar dan Distribusi Perindag NTT, Ingrith Hawula, mengatakan, selama dua hari pasar murah, permintaan bahan kebutuhan pokok masyarakat cukup tinggi. Permintaan paling tinggi adalah minyak goreng, disusul gula pasir.
"Minyak goreng dan gula pasir paling banyak dibeli warga. Sesuai data, minyak goreng yang sudah dibeli warga sebanyak 1.464 liter dan gula pasir sekitar 2 ton lebih," kata Hawula saat ditemui Pos Kupang di sela-sela pasar murah di Kantor Lurah Oebufu, siang kemarin.
Didampingi Staf Monitoring Pasar, Yunus Nitbani, S.Sos, dia mengatakan, pada pasar murah hari pertama di Kelurahan Airmata, minyak goreng yang terjual sebanyak 744 liter. Sedangkan pada hari kedua di Kelurahan Oebufu dan Bonipoi, sebanyak 720 liter. "Untuk gula pasir, pada hari pertama terjual 1 ton dan hari kedua 1 ton lagi," ujar Hawula.
Tentang pelaksanaan pasar murah, ia mengakui, masih berlangsung satu dua hari ke depan. Pelaksanaannya dipusatkan di kantor pemerintah, seperti kantor kelurahan dan tempat umum lainnya, semisal masjid.
"Kami pakai cara itu untuk memudahkan warga menjangkau pasar murah. Kegiatan seperti ini nantinya kami laksanakan juga untuk hari raya keagamaan lainnya. Sebab tujuan pasar murah ini adalah membantu masyarakat menjelang hari raya, selain menetralkan harga di pasar," ujarnya.
Sementara itu, Simon Tanias, karyawan UD. Global, selaku distributor minyak goreng, mengakui minyak goreng yang terjual selama pasar murah itu cukup banyak, yakni 1.464 liter. "Hari pertama kami bawa 900 liter, yang terjual 744 liter. Sedangkan hari kedua kami bawa 900 liter dan laku 720 liter," ujar Tanias. (*)