Hasil Job Fit Pejabat Eselon II Pemkab Lembata Masih di Tangan Panitia
Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur mengakui hasil job fit pejabat eselon II di lingkup Pemkab Lembata sejauh ini belum diserahkan kepadanya
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Adiana Ahmad
Hasil Job Fit Pejabat Eselon II Pemkab Lembata Masih di Tangan Panitia
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA- Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur mengakui hasil job fit pejabat eselon II di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata sejauh ini belum diserahkan kepadanya.
Hasil job fit, lanjutnya, masih ada di tangan panitia.
Bupati Sunur mengakui bahwa hasil job fit itu akan menjadi rujukan atau patokan dalam pelaksanaan mutasi ke depan.
Jika hasil job fit sudah diserahkan dan hasilnya sudah diketahui maka dapat diketahui pejabat mana yang masih dipakai dan pejabat mana yang harus diganti atau tidak lagi dipakai.
“Kalau hasil sudah ada baru kita tentukan mana yang non aktif atau tidak dipakai lagi,” tegas Sunur di Kantor Bupati Lembata, Jumat (19/7/2019).
Ditemui terpisah, Ketua Panitia Job Fit Anthanasius Aur Amuntoda yang juga Penjabat Sekda Lembata menerangkan, hasil job fit sedang dalam proses dan dalam satu atau dua hari ke depan sudah bisa diserahkan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dalam hal ini Bupati Lembata.
“Job fit sedang diproses dan satu dua hari lagi sudah bisa dikasih nilai dan sebagai ketua lapor ke bupati sebagai PPK dan hasil diberi ke bupati untuk ambil keputusan. Panitia hanya sampaikan hasil,” kata Amuntoda.
• Arswendo Atmowiloto, Sastrawan, Budayawan dan Wartawan Senior meninggal dunia, Patut Jadi Panutan
Menurutnya, sesuai rencana harusnya Sabtu (20/7/2019) sudah bisa diserahkan. Namun, karena Sabtu libur maka baru bisa diserahkan pada Senin (21/72019). Selanjutnya tinggal menunggu petunjuk dari bupati.
Pemkab Lembata Kejar Target PAD
Perihal Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lembata, Penjabat Sekda Kabupaten Lembata,
Anthanasius Aur Amuntoda menguraikan pemerintah masih harus mengejar target PAD sebesar Rp75 miliyar tahun 2019.
"Ada realisasi dari OPD yang masih kurang sementara pendapatan ini kita sudah anggarkan sehingga pembayaran kepada OPD juga kita sesuaikan dengan prosentasi pendapatan. Kalau kami bayar melebihi pendapatan maka sulit. Kita nanti minus. Kalau masih rendah ya kita realisasikan. Sementara DAK itu kita ikut juknis."
• Meninggal Dunia, Sastrawan Arswendo Atmowiloto, Jenasahnya Dimakamkan di San Diego Hills?
Dia menjelaskan saat ini kontribusi PAD terbesar masih datang dari Dispenda yakni lebih dari 50 persen. Pendapatan itu berupa pajak dan retribusi daerah.